Belum Direstui Presiden, Khofifah Nekat Daftar Gubernur Jatim
SURABAYA (!) – Belum mendapat restu pengunduran dirinya dari Presiden, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa nekat mendaftar jadi bakal calon Gubernur Jawa Timur.
Pengambilan formulir untuk mendaftarkan Khofifah sebagai Gubernur Jatim dilakukan oleh perwakilannya di DPD Partai Demokrat Jatim Sabtu (30/9) malam.
Muncul dugaan pendaftaran bakal calon kepala daerah gelombang kedua di DPD Partai Demokrat yang seharusnya telah ditutup sejak 20 September, diperpanjang karena sengaja menunggu Khofifah untuk mendaftar.
Kabar tersebut langsung dibantah oleh Sekretaris DPD Partai Demokrat Jatim Renville Antonio. Menurut Antonio perpanjangan pendaftaran merupakan perintah dari DPP yang berlaku secara nasional. “Kalau kami sengaja menunggu Khofifah daftar itu tidak benar.” tegasnya.
Sekretaris DPD tersebut menambahkan tidak mempermasalahkan ketidakhadiran Khofifah untuk mengambil formulir pendaftaran, karena sudah ada surat kuasa resmi kepada dua orang yang mewakilkannya.
Untuk pengembalian formulir, Khofifah diminta langsung mengembalikan formulir tersebut ke DPP Partai Demokrat. Karena DPD Demokrat Jatim tempat Khofifah mendaftar akan mengirimkan seluruh berkas bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah pada 8 Oktober ke DPP.
Sedangkan untuk berkas bakal calon Gubernur Jatim lainnya yang telah mendaftar pada gelombang pertama Juli lalu telah diserahkan pada DPP Partai Demokrat.
Baca Juga:
-
Maju Cagub Jatim, Khofifah Klaim Didukung Para Kyai
-
Wiranto: Jangan Berspekulasi dan ‘Goreng’ Isu Impor Senjata
-
Ini Kata Presiden Pancasila Tetap Sakti sebagai Ideologi Bangsa
Walaupun termasuk terlambat, Khofifah tetap mendaftar sebagai bakal calon Gubernur Jatim untuk Pilkada serentak 2018 mendatang.
Dengan mendaftarnya Khofifah berarti ada enam kandidat Gubernur Jatim yang mendaftar melalui Partai Demokrat Jatim.
Ada pun mereka yang mendaftar pada gelombang pertama adalah Wagub Jatim Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, Ketua Umum Kadin Jatim La Nyalla Mahmud Mattalitti, Kombes Pol Syafiin atau Gus Syaf.
Inspektur Provinsi Jatim Nurwiyatno atau Cak Nur, dan Ketua DPP Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf.
Ada yang menarik dari sikap politik Khofifah yang tiba-tiba memilih jadi calon gubernur lewat DPD partai Demokrat Jatim, karena diketahui ketua DPD Demokrat Jatim adalah rival Khofifah selama 2 kali Pilgub berturut-turut yang membuat Khofifah selalu kalah.
Ketua DPD Partai Demokrat Jatim adalah Soekarwo alias Pakde Karwo. Saat melawan Khofifah, Karwo berpasangan dengan Saifullah Yusuf (KarSa) pada Pilgub Jatim 2008 yang digelar hingga tiga putaran dan Pilgub Jatim 2013.
Pada Pilgub 2008, Khofifah dipasangkan dengan Mujiono (Kaji), sedangkan pada Pilgub 2013, Khofifah berganti pasangan dengan Herman Sumawiredja (Berkah) yang keduanya kalah oleh pasangan KarSa.
… [Trackback]
[…] Read More on to that Topic: tandaseru.id/2017/10/01/belum-direstui-presiden-khofifah-nekat-daftar-gubernur-jatim/ […]
… [Trackback]
[…] Information to that Topic: tandaseru.id/2017/10/01/belum-direstui-presiden-khofifah-nekat-daftar-gubernur-jatim/ […]
… [Trackback]
[…] Find More to that Topic: tandaseru.id/2017/10/01/belum-direstui-presiden-khofifah-nekat-daftar-gubernur-jatim/ […]
… [Trackback]
[…] Find More Information here to that Topic: tandaseru.id/2017/10/01/belum-direstui-presiden-khofifah-nekat-daftar-gubernur-jatim/ […]