Deretan Teroris Ini, Hasil Tangkapan Operasi Serentak Densus 88

JAKARTA (!) – Detasemen 88 Antiteror Mabes Polri, baru-baru ini berhasil menangkap beberapa orang terduga teroris dari beberapa wilayah di Indonesia.

“Kami menangkap delapan terduga teroris dalam operasi penindakan serentak  di beberapa wilayah di Indonesia,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Rikwanto, belum lama ini di Jakarta.

Dari Sulawesi Selatan, Densus berhasil menangkap Bakri alias Baroncong alias Aslam alias Nur. Berdasarkan informasi, dia terlibat pada kasus bom Gubernur Sulsel di 2012 silam.

Densus juga berhasil mengamankan terduga teroris di Riau, Yoyok Handoko alias Abu Zaid disergap di sebuah toko swalayan, di Jalan Bukit Barisan, Pekanbaru. Yoyok dikabarkan merupakan salah satu perencanaa aksi teror dengan sasaran kantor polisi Pekanbaru.

Masih dari Riau, Wawan alias Abu Afif dan Beni Samsu juga berhasil ditangkap. Wawan ditangkap di Perumahan Pandau Permai. Sedangkan Beni alias Abu Ibrohim ditangkap di Perumahan Gading Permai.

Berdasarkan informasi, Wawan adalah pemimpin JAD (Jamaah Ansharut Daulah) Pekanbaru, dan Beni Samsu merupakan peserta pelatihan di Bukit Gema dan ikut merencanakan aksi teror dengan target kantor polisi di Pekanbaru.

Terduga lainnya, Handoko alias Abu Buchori dan Nanang Kurniawan alias Abu Aisha juga berhasil diamankan. Handoko ditangkap di Perumahan Griya Taman Anggrek Rambah Jaya, Kabupaten Kampar, Riau. Sementara Nanang dibekuk di Jalan Kubang Raya Desa Kualu, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau.

Baca Juga:

• Ini Identitas Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 di Ponogoro

• Kapolri: Polri Antisipasi Dampak Kekalahan Teroris di Marawi Filipina

• 2 Pentolan ISIS yang Tewas, Dimakamkan dengan Ritual Islam

Dari Jawa Tengah, Densus juga berhasil membekuk terduga teroris M. Khoirudin di Jalan Sapen Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah. Khoiruddin diduga sebagai penyandang dana kelompok Hendro Fernando yang terkait kasus MIT (Mujahidin Indonesia Timur) Poso periode 2015-2016.

Di Jawa Timur, polisi menangkap Hendrasti Wijanarko alias Koko alias Jarwoko alias Lir Ilir di Jalan Raya Ponorogo Pacitan. Koko diketahui merupakan orang yang membantu menikahkan pelaku rencana bom bunuh diri di Istana Negara.

Dia juga pernah menjadi anggota grup messenger Telegram yang di dalamnya juga beranggotakan Bahrun Naim, tokoh kelompok teroris ISIS asal Indonesia.