Kisruh Impor Beras, Ini Kata Ketua DPR
Tandaseru – Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyayangkan kekisruhan terkait impor beras antara Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita dengan Dirut Perum Bulog Budi Waseso. Ia menilai tidak seharusnya para pimpinan lembaga memperlihatkan hal tersebut kepada masyarakat.
“Seharusnya para pimpinan lembaga memberikan ketenangan kepada masyarakat di tengah isu panasnya situasi politik yang ada,” kata Bamsoet di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (20/9).
Politikus Partai Golkar tersebut kemudian membandingkan dengan lembaga yang ia pimpin dalam menjaga gejolak yang ada di antara para anggota DPR. Ia pun mengimbau kepada komisi IV dan komisi VI untuk mengundang kedua pimpinan lembaga itu.
“Lebih arif diselesaikan di kamar tertutup buka-bukaan data, keluar bersikap satu suara. Itu harapan kami,” ujarnya.
Polemik terjadi ketika Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita enggan mengomentari soal penuhnya gudang Bulog akibat impor beras. Sebab menurut Enggar, kebijakan impor yang sudah diputuskan Kemenko Perkonomian mengamanatkan impor dilakukan Bulog.
“Nggak tahu saya, bukan urusan kami. Itu sudah diputuskan di Rakor Menko, urusan Bulog,” ujar Enggar di kantor Kemenko Maritim, Selasa.
Menanggapi hal tersebut, Budi Waseso mengungkapkan bahwa gudang-gudang Bulog sudah penuh oleh stok beras. Jika stok beras impor terus ditambah, kata ia, maka hal ini akan menjadi beban buat Bulog karena harus menyediakan gudang cadangan.
“Jika saya harus menyewa gudang itu menjadi cost tambahan. Ada yang bilang itu urusan Bulog saja, matamu! Nggak bisa begitu dong. Kita aparatur negara jangan saling tuding-tudingan,” kata Buwas di Kantor Pusat Perum Bulog, Rabu (19/9/2018).
Comments are closed.