Blusukan di Pekampungan, Kapolrestabes Surabaya Apresiasi Pengrajin Miniatur Perahu Kayu

0

SURABAYA (tandaseru) – Kapolrestabes Surabaya blusukan ke perkampungan padat penduduk, mengunjungi seorang pembuat Miniatur perahu kayu yang tinggal di Tempel Sukorejo, Surabaya, Senin (9/11).

Kedatangan orang nomer satu dijajaran Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya ini, tentu saja menghadirkan kebanggaan tersendiri untuk Abdul Hamid.

Abdul Hamid (40) adalah seorang difabel perajin Miniatur perahu kayu. Memiliki keterbatasan tidak membuat dirinya patah semangat, meskipun terbatas secara fisik namun akal dan kreatifitasnya tidak.

Sebagai penyandang disabilitas, Abdul Hamid mempunyai tekad gigih dari keterpurukan. Sebelumnya ia merupakan seorang perajin salon, namun akibat pandemi Covid-19 usaha sablon yang sudah lama ia tekuni ambruk perlahan pada bulan Maret 2020 lalu.

Berbekal semangat pantang menyerah, pria lulusan STM. Elektronik ini mencoba dunia baru. Abdul Hamid membuat kerajinan tangan membuat miniatur Kapal Layar Pinisi dengan berbahan triplek.

“Awalnya saya membuat, untuk mainan anak saya, tapi ternyata menjadi sebuah hasil karya dan banyak pesanan.” ujarnya.

Tanpa rasa malu, setiap menerima pesanan, ia rela keliling untuk mencari triplek bekas dari sisa pembangunan rumah ataupun proyek.

“Ada panggilan hati, muncul ide untuk membuat kerajinan ini, semuanya spontan. Saya pikir daripada saya nganggur, saya tergerak membuat ini.” ujarnya.

Mengerjakan sebuah Miniatur perahu Pinisi, Agus membutuhkan waktu kurang lebih seminggu. Dengan waktu selama itu, ia pun nonstop pagi, siang hingga malam.

Kegigihan Abdul Hamid itupun, membuat Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Johnny Eddizon, memberikan apresiasi saat mengunjungi dikediaman Abdul Hamid.

“Ini merupakan hal yang luar biasa, karena dalam kondisi pandemi, dengan segala keterbatasannya. Abdul Hamid dapat mengubah keterbatasan itu menjadi sebuah ide kreatif, yang dapat menghasilkan sebuah mahakarya.” ujarnya.

Ketika disinggung soal harga, Abdul Hamid pun mengaku tidak mematok harga pasti. Dirinya mengatakan, ia membuat karya tersebut sekedar iseng. Meskipun tidak ada pesanan dirinya tetap membuat kapal Miniatur dengan penggerak layar khas Bugis Sulawesi Selatan tersebut.

“Harganya seikhlasnya saja, soalnya belum pernah saya jual ke orang lain. Saya tidak memaksa mematok harga, karena takutnya orang kepingin tapi uangnya kurang, akhirnya tidak jadi beli karena terlalu mahal. Jadi semampu orangnya saja.” pungkasnya.

1 Comment
  1. buy MDMA online

    … [Trackback]

    […] Info on that Topic: tandaseru.id/2020/11/10/blusukan-di-pekampungan-kapolrestabes-surabaya-apresiasi-pengrajin-miniatur-perahu-kayu/ […]

Leave A Reply

Your email address will not be published.