Muhammad Idris, Anak Petani Lulusan Terbaik Akpol 2019, Ini Harapannya

Tandaseru – Kapolri Jenderal Polisi Prof. Muhammad Tito Karnavian mewisuda 306 taruna dan taruni Akpol Angkatan 50 tahun 2019 di Gedung Cendekia, Kompleks Akpol Semarang, Jawa Tengah pada Jumat (5/7) lalu.

Kapolri berharap berharap, penambahan 306 perwira remaja, inspektur dua ini bisa memperkuat organisasi dalam melayani masyarakat serta menjaga keamanan.

Setelah wisuda, rencananya, lulusan akan melaksanakan Praspa atau Prasetya Perwira di Istana Negara pada 16 Juli mendatang. Dari jumlah yang diwisuda tahun ini, 19 di antaranya lulus dengan predikat berprestasi.

Satu di antaranya adalah Muhammad Idris meraih penghargaan lulusan terbaik Adhi Makayasa Akpol Semarang Tahun 2019. Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat lulus Akpol juga pernah mendapatkan penghargaan yang sama.

Muhammad Idris, anak petani asal Solok Selatan, Sumatera Barat ini dinobatkan sebagai lulusan terbaik dan mendapat empat penghargaan sekaligus. Idris berhasil mendapatkan empat penghargaan sekaligus, yakni Adhi Makayasa, Ati Tanggon Emas, Ati Trengginas Perak, dan Ati Tangkas Perak.

Taruna kelahiran 8 Juli 1996 itu berhasil lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3.54 dari 4. Idris mengucapkan terima kasih kepada Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal, Wakapolda Brigjen Pol Damisnur, dan Kapolres Solok Selatan AKBP Imam Yulisdianto yang telah membawa ayah dan kakaknya ke Semarang.

“Ini kado yang luar biasa karena saya ketahui, beliau (ayah Idris) tidak bisa hadir kemari karena harus bekerja di sawah dan terkendala biaya. Namun oleh Pak Kapolda dan Kapolres, ayah dan kakak saya diajak ke sini,” ucap Idris dengan suara bergetar menahan tangis.

Menurutnya, prestasi yang dia raih tak lepas dari didikan sang ayah disertai doa. “Saya sangat bersyukur atas anugerah Tuhan,” tuturnya yang didampingi ayahnya Dasrial yang sangat bangga dan terharu dengan pencapaian putranya.

Idris berharap menjadi perwira yang berguna bagi bangsa, negara, dan agama dan bisa melanjutkan pendidikan ke luar negeri lewat beasiswa

“Bagi adik-adik yang nanti akan mendaftar polisi, tidak ada bayar membayar untuk menjadi polisi. Kalau harus membayar, dengan apa saya harus membayar?” ucap Idris.