Polwan Remaja Ikut Patroli di Kapal Yudhistira-8003 di Kepulauan Riau

Tandaseru – Kapal Patroli Yudhistira-8003 dioperasikan untuk menjaga di Perairan Kepulauan Riau, tepatnya di Perbatasan Natuna-Vietnam. Kapal Patroli terbesar Polair ini dalam pelayaran perdananya mengikutsertakan 12 personel Polisi Wanita (Polwan).

Polwan remaja ini baru saja bergabung menjadi anggota baru Ditpolair Korpolairud dan diikutkan dalam rangka pengenalan, pelatihan dan sosialisasi peralatan utama (kapal) dalam sebuah kegiatan patroli laut.

Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri menugaskan sejumlah Polwan untuk berlayar dalam kegiatan patroli laut di di atas kapal patroli (KP) guna memaksimalkan peran polisi wanita (Polwan) di satuan kepolisian perairan (Polair).

“Dari 12 personel Polwan ini, 6 orang di antaranya adalah lulusan baru dari lulusan sekolah kejuruan pelayaran. Polwan-polwan ini pertama kalinya melaksanakan kegiatan patroli berlayar di atas kapal, sekaligus dapat memahami tugas Polwan perairan. Kan ada Polwan lalu lintas, Polwan penerbang, nah ini Polwan perairan,” ungkap Dirpolair Korpolairud Brigjen Pol Lotharia Latif

Latif mengatakan, selama bertugas, Polwan akan dibimbing oleh para seniornya dan mereka akan melaksanakan tugas-tugas kepolisian perairan khususnya di atas kapal, seperti melaksanakan piket jaga dan sebagainya.

Kepada para personel Polwan remaja yang ikut dalam pelayaran tersebut, Brigjen Latif berpesan agar secepatnya mereka dapat menyesuaikan diri, semangat berlatih, dan mampu mengoperasikan peralatan yang sesuai dengan peruntukannya pada saat kapal berlayar. “Ya, ke depan kita akan tempatkan Polwan-Polwan baru kita ini untuk mengawaki kapal patroli kita”, tandasnya.

Kasubdit Patroli Perairan Kombes Pol. Makhruzi Rahman mengatakan dalam rencana operasi KP. Yudistira-8003 ini akan melaksanakan pelayaran perdananya dimulai dari Jakarta menuju ke Perairan Kepri kemudian kapal akan stand by di Batam.

“Benar, KP. Yudistira kita prioritaskan untuk pengamanan dan pencegahan gangguan Kamtibmas di wilayah perairan Polda Riau, Polda Kepri dan Polda Kalbar dengan status Kendali Operasi Pusat,” jelasnya.

Dia menjelaskan selain melaksanakan tugas mengamankan wilayah perairan khususnya perbatasan, kapal berkapasitas 36 crew tersebut juga akan melaksanakan tugas penegakan hukum terhadap kapal – kapal yang diduga melakukan tindak pidana, melaksanakan Polmas Perairan dan Quick Wins di wilayah pesisir dan kawasan serta tugas multifungsi lainnya.

“Wilayah perairan kita sangat luas ya, dibutuhkan kapal berukuran cukup besar seperti ini. Dengan begitu tugas Kepolisian Perairan dapat berjalan lebih optimal,” tuturnya.