Tandaseru – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memastikan sikap setuju terhadap rencana Presiden Joko Widodo memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Namun dia menyelipkan empat catatan terhadap rencana pemerintah tersebut.
“Pada prinsipnya, Prabowo setuju ibu kota pindah dengan beberapa catatan,” kata Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak kepada wartawan, Senin (26/8).
Catatan pertama, kata dia, pemindahan ibu kota harus didasari dengan kajian yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan, tidak grasa-grusu, dan menjadi program jangka panjang yang dipersiapkan dengan matang.
“Kedua, pemindahan ibu kota harus didasari dengan pandangan ekonomi opportunity cost (biaya kesempatan), selain financial cost (biaya keuangan) yang pondasi dasarnya adalah prioritas,” sambung Dahnil.
Catatan ketiga, lanjut dia, masalah paling dasar lain adalah kapasitas negara menyelesaikan kemiskinan dan pengangguran, dan kedaulatan ekonomi seperti kedaulatan pangan, kedaulatan energi serta pertahanan dan keamanan. Menurut Prabowo, semua masalah di atas adalah masalah primer sebagai bangsa dan negara Indonesia.
“Catatan keempat, pemindahan Ibu kota, selain memperhatikan prioritas, kesenjangan ekonomi, juga harus memperhatikan dampak sosial, budaya dan politik bagi persatuan dan kesatuan NKRI. Karena pemindahan Ibu kota tidak sekadar masalah ekonomi, namun ada masalah antropologis (budaya),” lanjut Dahnil.
Pemerintah, kata Dahnil, perlu juga mempertimbangkan masalah geopolitik, pertahanan, keamanan, juga masalah lingkungan hidup dan lainnya. Menurutnya, tidak boleh pandangan pemindahan ibu kota sekadar dilihat dari sisi ekonomi.
“Sukses selalu untuk Pak Jokowi dan jajarannya,” tutup Dahnil.
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.