Rahasia 10 Malam Terakhir Bulan Ramadan
Tentang sumpah Allah, “Demi malam yang sepuluh” disebutkan pada Qs. 89 Al Fajr ayat ke 2.
Bila dijumlahkan ke 3 variabel yang terkandung dari ayat tersebut, yakni nilai 8, 9 dan 2, maka hasilnya adalah: 8 + 9 + 2 = 19 → 1 + 9 = 10
Ternyata, menghasilkan nilai 10 juga. Nilai 10 dapat diperoleh dari sistem deret hitung dari nilai 4, atau: 1 + 2 + 3 + 4 = 10.
Karena berawal dan terkait dengan sumpah Allah tentang “10 malam” pada Qs. 89, maka nilai 4 di atas, dijumlahkan dengan nilai 89 maka 4 + 89 = 93.
Selanjutnya, surat ke 93 adalah Adh Dhuha, dan apabila kembali diambil nilai 4 sebagai nomor ayatnya, maka ayat yang diperoleh adalah sbb:
“Sesungguhnya yang akhir itu lebih baik bagimu dari yang permulaan.” (Qs. 93 Adh Dhuhaa 4)
Selanjutnya, bila nilai 10 dideret hitungkan, maka akan diperoleh nilai: 1+2+3+4+5+6+7+8+9+10=55
✨ 5 + 5, kembali ke nilai 10 lagi.
✨ Qs. 55, adalah Ar Rahman (Maha Pengasih).
✨ Sudah sepantasnyalah tentang keutamaan 10 malam tersebut ternyata sangat jelas keterkaitannya dengan Ar Rahman, Maha Kasih-Nya Allah, yang tak terhingga dan tak berkesudahan.
Apakah dengan uraian keterkaitan ke 2 ayat tersebut (Qs. 89 Al Fajr 2 dan Qs. 93 Adh Dhuhaa 4) serta Qs. 55 (Ar Rahman) dapat mengindikasikan sebuah keutamaan tentang 10 malam terakhir di bulan Ramadan? Hanya Allah yang Maha Mengetahui, kebenaran mutlaknya.
Yang terpenting bagi kita, anjuran untuk mengoptimalkan 10 malam terakhir di bulan Ramadan sudah seharusnya disikapi dengan niat yang sungguh-sungguh dan dengan pelaksanaan yang sebaik mungkin.
… [Trackback]
[…] Here you can find 79933 additional Information to that Topic: tandaseru.id/2019/05/26/rahasia-10-malam-terakhir-bulan-ramadan/ […]