Waspadai Mitos Kulit Bayi yang Menyesatkan!

1

JAKARTA (!) – Kulit pada bayi memang sensitif. Tetapi ternyata ada beberapa mitos mengenai kulit bayi yang bisa jadi menyesatkan sang ibu saat merawat bayinya.

Mitosnya, bayi harus menggunakan sabun antiseptik!

Padahal penting diketahui bahwa walaupun struktur kulit bayi persis orang dewasa, tetapi tingkat maturitas fungsi tidak memiliki kesamaan.

Pada kulit bayi, apalagi bayi yang baru lahir itu sangat halus, lembut serta belum diproteksi maksimal oleh sistem imunitas pada tubuh.

Hal tersebut memungkinkan untuk membuat banyak orangtua berpikir kalau sabun antiseptik merupakan pilihan terbaik bagi si kecil.

Faktanya, banyak dari sabun antispetik yang sering jadi penyebab iritasi kulit pada bayi. Maka dari itu, sebaiknya gunakan sabun bayi yang ringan dengan ph netral kulit yaitu 5,5 tanpa pewangi ataupun pewarna sama sekali agar terhindar dari iritasi atau alergi.

Kandungan bahan dalam sabun pun harus diperhatikan, maka disarankan untuk tidak menggunakan sabun yang mengandung antiseptik seperti fenol atau pun kresol, deodoran seperti triklosan dan heksaklorofen.

Hindari juga sabun dengan kandungan detergen seperti sodium lauryl sulphate atau SLS yang akan menimbulkan iritasi, dan sodium laureth sulphate atau SLES yang dapat beracun jika terserap oleh kulit bayi.

Mitosnya, minum susu kedelai ketika hamil bisa bikin kulit bayi putih!

Padahal faktanya faktor utama yang menentukan terang atau gelapnya kulit seseorang merupakan genetik yang diwariskan orangtuanya.

Warna kulit pada manusia berbeda satu dengan lainnya karena ditentukan oleh seberapa banyak jumlah dari melanin atau zat pewarna kulit. Dengan semakin banyak melanin pada kulit, maka akan semakin gelap pula kulit seseorang. Jadi tidak ada hubungannya dengan mengonsumsi susu kedelai!

Baca Juga:

Mitosnya, memijat bayi paling aman dengan minyak zaitun!

Padahal penelitian yang dilakukan oleh University of Manchester mengatakan kalau memijat bayi tidak dianjurkan dengan menggunakan minyak zaitun atau pun bunga matahari.

Pada penelitian tersebut ditemukan kalau produk yang selama ini aman dan dianggap menyehatkan bagi orang dewasa, ternyata dapat meningkatkan risiko kerusakan pada kulit bayi.

Penelitian tersebut melibatkan kurang lebih 115 bayi yang baru lahir. Kemudian bayi tersebut dibagi menjadi tiga kelompok.

Kelompok pertama menggunakan minyak zaitun, lalu kelompok selanjutnya menggunakan minyak biji bunga matahari, dan yang terakhir tidak memakai minyak sama sekali, dan selanjutnya diuji selama 28 hari.

Hasilnya menunjukkan, kalau minyak zaitun yang digunakan pada bayi itu terlalu keras untuk kulit mereka. Peneliti dr. Alison Cooke mengatakan, minyak tersebut bisa merusak struktur kulit bayi karena asam lemak yang terurai.

Minyak tersebut ternyata dapat merusak pelindung dari kulit bayi yang masih sensitif. Maka hal tersebut sangat mungkin membuat kulit terkena iritasi, kulit pecah-pecah, kulit kering, berisiko eksim atau bahkan peradangan kulit pada bayi.

Peneliti menjelaskan kalau membran sel kulit pada bayi memang masih sangat sensitif sehingga butuh waktu kurang lebih dua tahun untuk berkembang secara sempurna dan utuh.

Jadi, saat orangtua ingin memijat bayi, disarankan oleh spesialis kulit untuk menggunakan krim yang cukup lembut untuk kulit bayi dan telah terbukti aman selama dioleskan pada kulit bayi.

Kalau sudah tau semua mitosnya, orangtua tidak perlu binggung lagi dan tersesatkan oleh mitos-mitos tersebut!

3 Comments
  1. Buy Cz gun

    … [Trackback]

    […] Info on that Topic: tandaseru.id/2017/11/07/waspadai-mitos-kulit-bayi-yang-menyesatkan/ […]

  2. basics

    … [Trackback]

    […] Find More Info here to that Topic: tandaseru.id/2017/11/07/waspadai-mitos-kulit-bayi-yang-menyesatkan/ […]

  3. พรมรถ

    … [Trackback]

    […] Read More on to that Topic: tandaseru.id/2017/11/07/waspadai-mitos-kulit-bayi-yang-menyesatkan/ […]

Leave A Reply

Your email address will not be published.