Wiranto: Keberpihakan Jokowi kepada Santri Sudah Jelas

0
Tandaseru – Menteri Koordintaor Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengungkapkan bahwa keberpihakan Presiden Joko Widodo kepada kalangan santri, sudah sangat jelas.
Hal itu ditegaskan Wiranto saat menghadiri upacara Apel Hari Santri yang digelar di Lapangan Dadaha, Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (22/10). Wiranto hadir mewakili Presiden Joko Widodo.
“Buktinya, Jokowi tak segan mempercayakan sejumlah kursi menteri pada figur berlatar belakang santri. Sebut saja Menristekdikti M.Nasir, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan Menakertrans Hanif Dhakiri. Bahkan sampai menggandeng Kiai Ma’ruf Amin sebagai calon wakil Presiden,” jelas Wiranto.
Ribuan santri dari wilayah Tasikamalaya dan sekitarnya, bersama tokoh masyarakat dan alim ulama, berkumpul di lapangan itu, untuk merayakan Hari Santri.
Dalam upacara apel tersebut, hadir juga Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01 KH Ma’ruf Amin, Ketua Umum PB Nahdatul Ulama (NU), KH Said Agil Siradj, Penjabat Rais Aam NU KH Miftahul Akhyar, Ketua Umum PKB yang juga Panglima Santri Muhaimin Iskandar, hingga Ketua DPD PDIP Jawa Barat Tb. Hasanuddin.
Wiranto mengatakan bahwa Hari Santri merupakan peringatan atas peristiwa 22 Oktober 1945. Saat itu, kata dia, Resolusi Jihad dikeluarkan sebagai tanda kebangkitan ulama dan tokoh Islam dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa.
“Sejak saat itu, setidaknya Nahdlatul Ulama, tak pernah lagi mempertentangkan gagasan Islam dan kebangsaan,” kata Wiranto.
Hari Santri, menurut dia, ditetapkan oleh Presiden Jokowi, sebagai pengakuan negara atas peran santri yang mewakafkan hidupnya untuk perjuangan bangsa. Presiden Jokowi, kata dia, memang menghidupi prinsip itu.
“Presiden Jokowi mengedepankan semangat ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniah, dan ukhuwah basariyah, yang dibuktikan dalam sikap pemerintah membela kaum Muslim di dalam dan luar negeri,” tegasnya.
Selain itu, kata Wiranto, Pemerintahan Jokowi membantu saudara muslim di Palestina dan Afghanistan yang menuntut perdamaian dan kemerdekaan.

Comments are closed.