Ekspor Hasil Perajin Bali pada Februari Naik 38,54 Persen

DENPASAR(!)-  Berbagai jenis perhiasan hasil sentuhan perajin Bali ternyata mampu meraih ekspor US$6,71 juta selama bulan Februari 2017. Nilai ini naik 38,54 persen dibandingkan bulan sebelumnya tercatat US$4,85 juta.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho, di Denpasar, mengatakan  nilai ekspor perhiasan mampu memberikan kontribusi sebesar 14,88 persen dari total nilai ekspor Bali sebesar US$45,15 juta, meningkat 15,39 persen dari bulan sebelumnya tercatat US$39,12 juta.

“Perolehan devisa tersebut juga meningkat 37,75 persen dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya, karena perolehan devisa pada bulan Februari 2016 tercatat US$ 4,87 juta,” katanya (18/4) seperti dilansir dari laman antara.

Aneka jenis perhiasan yang dibuat dengan rancang bangun (desain) unik dan menarik sesuai selera konsumen mancanegara itu, paling banyak menembus pasaran Singapura dan menyerap 26,28 persen.

Selain itu, juga menembus pasaran Amerika Serikat 25,85 persen, Australia 13,09 persen, Tiongkok 5,81 persen, Belanda 4,32 persen, Hong Kong 3,60 persen, Prancis 1,10 persen, Jepang 0,21 persen, Spanyol 0,52 persen, dan Swiss 0,10 persen.

Sedangkan 19,12 persen sisanya menembus berbagai negara lainnya, karena perhiasan khususnya dari bahan perak yang harganya terjangkau itu sangat diminati konsumen luar negeri.Kerajinan perhiasan perak dan emas merupakan salah satu dari 17 jenis usaha kerajinan skala rumah tangga yang berkembang pesat di Desa Celuk, Kabupaten Gianyar.(arh)