© 2021 - Tandaseru.id.
Managed by PT. Media Garda Bangsa
JAKARTA (!) – Koalisi buruh berencana menggelar unjuk rasa pada 1 Mei dalam rangka memperingati Hari Buruh atau May Day, menuntut normatif hingga masalah hukum dan sosial di Tanah Air.
Dalam aksi damai tersebut, koalisi buruh itu akan mengerahkan puluhan ribu hingga ratusan ribu peserta, termasuk dari kalangan buruh, gerakan tani, gerakan perempuan, aliansi mahasiswa, dan gerakan lainnya.
Menurut Ketua LBH Jakarta Al GIfari, agenda buruh pada aksi 1 Mei kurang lebih memiliki tuntutan yang sama seperti sebelumnya, yakni masalah upah dan penolakan buruh kontrak (outsourcing). Selain itu, diangkat juga isu-isu terkait dengan hukum dan sosial di Tanah Air.
“Aksi kali ini tidak hanya hak-hak normatif, tetapi juga mengangkat berbagai isu lain dan mendapat dukungan, seperti isu (petani) Kendeng, kasus korupsi e-KTP, konflik agraria, pendidikan, LGBT, penggusuran dan sebagainya.” ujarnya dalam jumpa pers deklarasi Gerakan Buruh untuk Rakyat di LBH Jakarta, Selasa (25/4).
Aksi akan dimulai dengan long march dari depan kampus Universitas Indonesia Salemba menuju Senen, Patung Tani, dan tujuan akhir Istana Kepresidenan. Rencananya, akan ada ‘panggung demokrasi’ di depan Istana.
Dia berharap gerakan buruh tidak direspons dengan penolakan ataupun tindakan represif oleh aparat keamanan.
“Harapan kami, May Day bisa berjalan lancar dan aparat tidak represif. Sehingga pemerintah bisa menanggapi aksi kami dengan damai,” ujar Ilhamsyah, salah satu pembicara dalam deklarasi tersebut. (ab)
