© 2021 - Tandaseru.id.
Managed by PT. Media Garda Bangsa
MAKASSAR (!) – Ketua MPR RI Zulkifli Hasan meminta tudingan anti-nasionalis, anti-kebhinekaan ataupun anti-Pancasila yang marak selama Pilkada DKI Jakarta segera dihentikan karena bisa merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
“Pada zaman dulu, yang beda pendapat kadang dituding anti-Pancasila. Saat pilkada DKI Jakarta juga banyak pula kita mendengar istilah anti nasional atau kebhinekaan. Jargon -jargon ini yang akan merusak persatuan dan sudah seharusnya dihentikan,” kata Zulkfli.
Dia menyampaikan hal itu dalam kuliah umum bertema Merawat Konsensus Dasar Kebangsaan di Gedung Pinisi Universitas Negeri Makassar (UNM), Minggu (7/5).
Menurut dia, siapapun orang yang melakukan hal benar sebenarnya sudah merupakan sosok Pancasilais. Mereka tidak melakukan pelanggaran dan taat pada aturan yang berlaku di NKRI.
Sebagai contoh, tuturnya, soal menyuarakan takbir oleh umat Islam yang sudah dilakukan sejak lama. Namun belakangan mulai coba dibalikkan maknanya sebagai pemikiran garis keras. Hal ini perlu diluruskan agar tidak merusak persatuan.
Pada masa perjuangan, para ulama dan umat Islam yang ikut berperang mengusir penjajah sukses memerdekaaan Indonesia dengan modal takbir. Sejarah juga mencatat, pada peristiwa 10 November yang juga modalnya takbir.
Bambu runcing bisa mengalahkan pesawat tempur dan peralatan persenjataan yang canggih ketika itu, tdak membuat pejuang gentar dan tidak takut mati. “Ini menunjukkan bagaimana ulama dan pejuang muslim bisa memerdekakan Indonesia dengan modal takbir Allahu Akbar,” katanya.
Zulkifli menegaskan bahwa Pancasila merupakan dasar, pegangan, filsafat, pandangan hidup sebagai sumber perilaku yang muaranya untuk persatuan bangsa. Jika perilaku itu bisa ditegakkan dan dijalankan tentunya persatuan bangsa akan terus terjaga hingga akhir zaman. (16)