© 2021 - Tandaseru.id.
Managed by PT. Media Garda Bangsa
Kemenhub akan Operasikan Enam Kapal Baru di Rute Perintis
PALEMBANG (!) – PT Mariana Bahagia optimistis dapat menyelesaikan enam pesanan kapal Kementerian Perhubungan hingga akhir 2017, karena akan digunakan melayani sejumlah rute perintis di Tanah Air.
Keenam kapal yan sedang dikerjakan di galangan kapal di Kota Palembang itu adalah empat unit kapal penumpang ukuran dua ribu grosstonnage (tonase kotor/GT) dan dua unit kapal barang ukuran 100 teus (unit ekuivalen dua puluh kaki) yang dilengkapi derek (crane) agar bisa beroperasi di pelabuhan perintis.
Proyek pengadaan kapal itu menggunakan tahun anggaran tahun jamak yang dimulai pada 2015 dan selesai 2017 dengan anggaran Rp73,9 miliar per unit untuk kapal 2.000 GT kali dan kapal barang 100 teus senilai Rp113,4 miliar per unit.
“Pengerjaan sudah 80 persen. Serah terima harus tepat waktu dan tidak boleh molor. Sekitar November-Desember nanti,” kata Direktur Operasi PT Mariana Bahagia, Darwin Kuswanto di Kota Palembang, Sabtu.
Bahkan, satu kapal akan ditarik keluar galangan pada 10 Juni, sedangkan satu kapal akan ditarik saat mendekati Lebaran ini. Kapal lain pun akan segera menyusul selesai karena hanya tinggal tahap penyelesaian saja.
Menurut dia, adanya pemotongan anggaran hingga 12 persen tidak akan membuat penyelesaian semua kapal mundur, sebab kalau molor malah akan tambah merugi karena akan terkena denda oleh Kementerian Perhubungan.
Dia mengatakan kapal yang dibuat sebagian besar menggunakan bahan baku dari dalam negeri karena kualitas sudah bagus dan harga lebih murah.
Namun, untuk mesin penggerak kapal masih harus diimpor dari Jepang, karena belum ada industri mesin kapal dalam negeri yang memprodusknya. Selain itu, sejumlah komponen pendukung kapal, misalnya, beberapa jenis lampu juga masih impor.
“Yang tidak ada di sini, ya kita impor. Kalau tersedia di sini, buat apa impor. Pelat baja produksi dalam negeri juga lebih murah,” ucapnya,.
Perusahaan itu juga telah mengekspor sejumlah kapal untuk pengeboran minyak lepas pantai ke Singapura, Filipina, Fiji dan Brazil. Kementerian Perhubungan akan mengadakan 103 unit kapal berbagai ukuran selama 2015-2019 yang akan dipakai untuk melayani jalur-jalur perintis. (antara/arh)