LRT Palembang Optimistis Dapat Digunakan pada Asean Games

PALEMBANG (!) – Realisasi pembangunan kereta ringan (RLT) yang menghubungkan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II dengan Kawasan Ogan Permatan Indah (OPI) sepanjang 23,4 km di Kota Palembang, Sumatera Selatan, telah mencapai 42 persen.

Realisasi itu lebih cepat dibandingkan dengan target sebesar 36,9 persen, kata pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan LRT Sumatera Selatan Suranto di Palembang, Sabtu.”Kami kerja 24 jam. Siang dan malam dikebut agar LRT bisa dipakai untuk dukung pelaksaan Asian Games 2018,” katanya.

Proyek LRT yang saat ini dikerjakan oleh Kementerian Perhubungan itu terdiri atas 13 stasiun, satu depo, dan sembilan gardu listrik. Proyek ini dikerjakan oleh PT Waskita Karya melalui penugasan oleh Pemerintah dengan peraturan presiden (perpres).

LRT itu juga akan melintasi Sungai Musi sehingga jalurnya akan dibangun di sisi Jembatan Ampera. Realisasi proyek senilai Rp10,94 triliun itu diharapkan akan mencapai 80,8 persen pada bulan Desember 2017 dan 100 persen pada bulan Juni 2018.

Konstruksi LRT ditargetkan selesai pada bulan Februari 2018, pengadaan sarana selesai Maret 2018, pengujian dan sertifikasi selesai pada bulan Mei 2018 sehingga bisa beroperasi pada bulan Juni 2018.

Pemerintah, katanya, pada bulan Juni akan mulai membayar proyek secara bertahap kepada pihak PT Waskita Karya setelah dokumen selesai serta audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) kelar. “Setiap tahap pembayaran, akan diaudit oleh BPKP untuk memastikan apakah proyek sesuai dengan kontrak,” katanya.

Ia menyebutkan jumlah dana untuk tahap pertama sekitar Rp1,1 triliun.Selain di Sumsel, ada dua proyek LRT yang saat ini mulai dibangun. Namun, LRT di Palembang yang akan beroperasi pertama. Kedua, proyek LRT itu adalah Kelapa Gading-Velodrome di Jakarta sepanjang 6 km dan LRT Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi untuk ruas Cawang-Cibubur sepanjang 6 km.(antara/arh)