© 2021 - Tandaseru.id.
Managed by PT. Media Garda Bangsa
JAKARTA (!) – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta seluruh elemen masyarakat berhati-hati terhadap setiap kegiatan cipta opini yang dilakukan kelompok anti-Pancasila melalui media sosial.
Menurut dia, media sosial (medsos) akhir-akhir ini dipenuhi dengan postingan bersifat provokatif, fitnah dan berita sesat alias hoax. Video dan gambar hoax itu sengaja disebarkan orang-orang tak bertanggung jawab untuk memicu konflik dan perpecahan di tengah-tengah bangsa yang majemuk ini.
“Berita yang muncul mengerikan, inilah yang memang diciptakan oleh provokator untuk konflik. Padahal video dan foto otu kejadiannya sudah lama. Kita harus mampu memfilter pemberitaan tersebut dan tidak membantu menyebarkan berita-berita yang tidak jelas,” kata Tjahjo.
Terbaru, gambar dan video bentrok antar warga dan ormas islam di Pontianak, Kalimantan Barat beredar luas dan menjadi viral di lini Media Sosial, utamanya Facebook.
Kata dia, informasi yang beredar memang seolah-olah telah terjadi keributan antar warga dan ormas islam di Pontianak. Namun ia memastikan bahwa semua itu tidak benar.
“Memang ada kegiatan bersamaan antara Suku Dayak yang pawai dan pendukung aksi bela agama tetapi mereka sudah dalam pengawalan aparat keamanan sehingga situasi kondusif,” ujar Tjahjo melalui pesan elektronik, Minggu (21/5) seperti dikutip dari laman kemendagri.(arh