© 2021 - Tandaseru.id.
Managed by PT. Media Garda Bangsa
Polri Diminta Antisipasi ‘Perang Proxy’ Akibat Bom Kampung Melayu
JAKARTA (!) – Aparat Kepolisian diminta mengantisipasi ‘perang proxy’ kawasan pasca peristiwa bom Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada Rabu (24/5) malam karena diduga untuk menciptakan kepanikan di masyarakat.
“Aparat perlu mengantisipasi adanya proxy war kawasan, di mana saat yang sama Filipina juga terjadi konflik komunal domestik,” kata anggota Komisi I DPR Bobby Rizaldi di Jakarta, Rabu.
Dia menilai ledakan bom Kampung Melayu harus dicermati dan dituntaskan secara cepat oleh aparat penegak hukum, agar jangan sampai proxy war tiba-tiba terjadi di Indonesia.
Bobby menilai rakyat Indonesia sudah sangat bijak karena rekonsiliasi pasca-pilkada DKI Jakarta yang rawan adanya konflik SARA, berkat kebijaksanaan para tokoh dan elemen masyarakat, sehingga konflik bisa dihindari.
“Dapat dilihat bahwa provokasi-provokasi berhasil dihindari sehingga suasana tetap kondusif,” ujarnya.
Selain itu politisi Partai Golkar ini menilai pihak Polri bekerja sama dengan BIN dan TNI perlu segera mengusut bom Kampung Melayu.
Menurut dia, ledakan bom di terminal bus bukan di sentra pemerintahan sehingga ditujukan untuk menciptakan kepanikan di tengah masyarakat luas.
Sebelumnya terjadi ledakan bom berasal dari dekat toilet Terminal Kampung Melayu, bukan dari halte Transjakarta pada Rabu (24/5) sekitar pukul 21.00 WIB.