Begini Keterangan Saksi dan Barang Bukti yang Diperoleh Polisi

JAKARTA (!) – Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto merilis keterangan resmi terkait peristiwa bom bunuh diri yang melumpuhkan aktivitas di terminal bus Kampung Melayu. Polisi mendapat keterangan dari beberapa saksi.

Dari seorang saksi, Bripda Goldino Febriyanto, menyebutkan ketika itu mendengar suara ledakan sekitar pukul 21.00. “Saksi Bripda Febriyanto Sinaga saat itu sedang dinas pengamanan antisipasi pawai obor yang ditugaskan di terminal Kampung Melayu. Saksi tengah makan pecel lele yang berjarak 50 meter dari TKP ,” ujar Setyo pada jumpa pers, (25/5).

Lalu, seorang saksi warga sekitar, Agung mengaku tidak lama setelah itu mencium bau menyengat dan muncul kepulan asap. “Agung, cium bau menyengat dan kepulan asap putih,” kata Setyo.

Setelah didatangi lokasi kejadian, ada empat anggota kepolisian yang tergeletak. Salah satunya, Bripda Taufan yang dinyatakan tewas. “Di TKP ada 4 korban tergeletak  yakni Yogi, Taufan dan 2 anggota lain tidak sempat liat wajah,” lanjut Setyo.

Namun, saat mengevakuasi korban, kembali terjadi ledakan. Diketahui, hanya berselang lima menit dari ledakan pertama. Sumber ledakan ke dua berasal dari arah dekat toilet terminal Kampung Melayu. “Saat coba evakuasi, terjadi ledakan kedua yang jaraknya 10 meter dari TKP pertama,” pungkas Setyo.

Polisi mengantongi beberapa barang bukti. Beberapa barang bukti menguatkan peledak yang digunakan adalah bom panci. Seperti, bukti struk pembelian panci pada tanggal 22 Mei, dan sebuah switcher.

“Barang bukti adalah potongan tubuh, lempengan alumunium, serpihan ransel, kain, material bom, kabel switch, casing hp, KTP, foto kopi KTP, struk pembelian panci di minimarket di Padalarang,” papar Setyo. (ahda)