Polri: Berantas Terorisme Tidak Seperti Memadamkan Api

JAKARTA (!) – Terjadinya kembali aksi teror di Indonesia pada peristiwa bom bunuh diri Kampung Melayu, Rabu (24/5) lalu memaksa penyelesaian cepat RUU Anti-Terorisme. Artinya, bergerak sebelum aksi itu terjadi.

Lalu , bagaimana komentar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto soal pemberantasan terorisme saat ini.”Bukan seperti memadamkan api, tapi sebelum api itu terbakar kita sudah bisa bergerak,” kata Setyo di Mabes Polri, Senin (29/5).

Karena itu, Setyo mengharapkan RUU ini harus cepat diselesaikan. “Kita harap dengan RUU baru disahkan nanti kita bisa bergerak lebih cepat mencegah” tuturnya.

Menurut dia, dengan RUU baru ini bisa menguatkan kerja Polri dalam melakukan pemberantasan teroris, tidak hanya penanggulangan juga pencegahan. “Karena dalam revisi UU tersebut ada penguatan tentang pencegahan,” ujarnya.

Sebelumnya Kapolri Jendral Tito Karnavian menyebutkan undang-undang anti terorisme saat ini belum kuat untuk melakukan pencegahan tindak terorisme.

“Setelah dibuat, bisa mengkriminalisasi siapa saja yang bergabung (dengan jaringan teroris) bisa ditangkap. Pada Undang-Undang sebelumnya tidak bisa, harus melakukan dulu baru bisa ditangkap,” ungkap Tito pada Jumat (26/5) lalu.

Bernada sama, Presiden Jokowi juga ikut mengomentari undang-undang anti terorisme saat mendatangi TKP bom bunuh diri Kampung Melayu.

“Kita ingin pemerintah segera menyelesaikan UU Anti Terorisme sehingga akan memudahkan aparat penegak hukum agar memiliki landasan yg kuat dalam bertindak dan lebih mampu melakukan upaya pencegahan sebelum kejadian itu terjadi. Ini yang paling penting,” kata Jokowi di Kampung Melayu, Kamis (25/5). (ahda)