© 2021 - Tandaseru.id.
Managed by PT. Media Garda Bangsa
KAIRO (!) – Pemerintah Mesir telah memblokir situs salah satu surat kabar keuangan terkemuka, Al-Boursa, pada Minggu, 28 Mei kemarin. Padahal, Al-Boursa adalah media ekonomi dan jauh dari pemberitaan politik.
Hal ini semakin memperluas pengekangan terhadap media yang dimulai sejak pekan lalu, di mana pihak berwenang berdalih kalau media memberi dukungan terhadap “terorisme” dan berita palsu (hoax).
Pemblokiran Al-Boursa, surat kabar keuangan yang banyak dibaca yang pada umumnya menghindari politik dan mencerminkan pandangan sebagian besar komunitas bisnis pro-negara, menunjukkan usaha yang lebih luas untuk mengendalikan media yang dikuasai oleh individu.
April lalu, Kairo mengumumkan keadaan darurat tiga bulan setelah dua aksi bom bunuh diri di Gereja Koptik dan menewaskan lebih dari 45 orang.
Dalam sebuah pidato yang mengantar era darurat militer baru sesaat setelah serangan tersebut, Presiden Abdel Fattah al-Sisi memperingatkan pers untuk berhati-hati dalam memberitakan sesuatu.
Perusahaan induk Al-Boursa, Business News, mengatakan keputusan untuk memblokir situsnya mengejutkan karena mereka tidak termasuk di antara 21 website yang diblokir minggu lalu.
Sebelumnya, aset mereka telah dibekukan pada Desember 2016, karena diduga memiliki hubungan dengan Ikhwanul Muslimin. Namun, Business News membantah semua tuduhan tersebut.
“Kami menunjukkan bahwa semua informasi mengenai perusahaan kami, pemegang saham, laporan keuangan dan kontrak, tersedia untuk semua entitas pemerintah terkait,” bunyi pernyataan resmi Business News.
Sebelumnya, di antara 21 website yang diblokir, televisi Aljazeera yang bermarkas di Qatar, salah satu yang terkena dampaknya. (Aljazeera/Tam)
