Fitnah Berbau SARA, Bareskrim Tetapkan Alfian Tanjung Tersangka

JAKARTA (!) – Pengajar Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA), Alfian Tanjung ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ujaran kebencian dan fitnah berbau SARA. Ia menyebarkannya lewat ceramah yang videonya sempat viral.

“Di video ceramah yang kami terima, transkripnya menyebutkan bahwa ‘Jokowi adalah PKI, Cina PKI, Ahok harus dipenggal kepalanya dan Kapolda Metro Jaya diindikasikan PKI’. Ini fatal untuk kehidupan berbangsa dan bernegara.” ungkap Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto dalam rilis pers, Selasa (30/5).

Penyidik menyimpulkan dua alat bukti sudah dipenuhi dalam perkara ini. Sehingga, Bareskrim Polri menangkap Alfian kemarin dan sudah bisa ditahan pada Selasa (30/5).

“Dari dua alat bukti yang ada, ustadz Alfian Tanjung kini berstatus tersangka. Ditangkap pada Senin kemarin dan telah ditahan pada Selasa, (30/5),” kata Ari.

Alfian diperiksa setelah ada laporan oleh seseorang berinisial S dari Surabaya atas sebuah video Youtube berjudul Subuh Berjama’ah “Menghadapi Invasi PKI & PKC”.

Namun, kasusnya tidak hanya sampai di situ. Alfian juga ditetapkan sebagai tersangka di Polda Metro Jaya atas kasus yang sama. “Kemarin ditetapkan tersangka oleh Dirkrimsus ya terkait hate speech,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono.

Dalam laporan yang dilayangkan ke Polda Metro, Alfian, kata Argo telah memfitnah kader PDIP atas tuduhan komunis. Diketahui, Alfian beberapa kali menyebutkan kader PDIP dan orang dekat Presiden Jokowi sebagai anggota PKI.”Intinya PDIP itu dibilang (Alfian) isinya PKI,” katanya

Rencananya, Rabu (31/5) besok, Alfian Tanjung juga akan diperiksa Dirkrimsus Polda Metro Jaya. “Besok pagi kita panggil,” pungkasnya.(ahda)