KPAI: Kondisi Anak Korban Persekusi Alami Trauma Psikologis

JAKARTA (!)- Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda, mengatakan kondisi anak yang menjadi korban persekusi di Cipinang Muara, Jakarta Timur mengalami trauma psikologis.

“Kondisinya saat ini tertekan, sangat ketakutan,” ungkap Erlinda saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jumat (2/6).

Erlinda mengapresiasi reaksi cepat Polda Metro Jaya yang langsung mengamankan korban. Kedatanganya hari ini, berasama mitra KPAI untuk memberi perlindungan kepada korban.

“Apresiasi setinggi-tingginya kepada Polda Metro Jaya, anak dalam tempat yang aman. Kami akan tempatkan juga di .ana tempat paling aman lagi,” tuturnya.

Erlinda juga mengungkapkan, anak Fiera Lovita, dokter dari Solok yang juga mengalami persekusi, juga mengalami trauma. Pasalnya, kedua anak tersebut melihat langsung saat ibunya diintimidasi oleh pihak mengatasnamakan suatu Ormas.

Menurut Erlinda, trauma yang dialami anak akan mempengaruhi perkembangan si anak. Karena itu, ia menghimbau pihak lainnya untuk tidak melakukan kekerasan bila mana tidak setuju atas suatu pendapat.

“Kami hadir di sini mengingatkan trauma yang dialami anak-anak jangan dianggap sepele karena itu akan bermutasi pada saat dewasa nanti. Itu mengganggu tumbuh kembang dan sosial masyarakatnya,” pungkasnya.

Sebelumnya, viral video seorang anak berusia lima belas tahun didatangi oknum diduga Ormas dan melakukan tindak kekerasan. Lantaran diduga anak tersebut digeruduk karena memposting kelakar terhadap suatu Ormas di laman media sosial pribadinya.

Menanggapi ini, pihak polisi langsung mengamankan dua orang yang diduga melakukan kekerasan seperti yang terekam dalam video. (ahda)