© 2021 - Tandaseru.id.
Managed by PT. Media Garda Bangsa
JAKARTA (!) – Laporan tahunan Institute for Management Development (IMD) World Competitiveness Centre menyebutkan Indonesia naik enam peringkat dalam hal daya saing negara-negara di dunia.
Laporan kelompok riset sekolah bisnis di Swiss tersebut menempatkan Indonesia di peringkat ke-42, lompat enam peringkat dari sebelumnya peringkat ke-48 dari 63 negara yang diukur.
Peringkat teratas ditempati oleh Hong Kong, diikuti Swiss dan Singapura untuk peringkat kedua dan ketiga. Sedangkan Amerika Serikat terlempar dari tiga besar dan menempati peringkat keempat, yang merupakan posisi terendah dalam lima tahun terakhir. Sementara tiga posisi terbawah ditempati Venezuela, Mongolia, dan Brasil.
Peringkat negara-negara tersebut didasarkan pada 261 indikator, sekitar dua per tiga berasal dari data keras yang dikumpulkan, seperti statistik ketenagakerjaan dan perdagangan nasional.
Sedangkan data sisanya dikumpulkan dari lebih dari 6.250 tanggapan terhadap Survei Opini Eksekutif yang mengukur persepsi bisnis tentang isu-isu seperti korupsi, masalah lingkungan dan kualitas hidup. Tahun ini 63 negara diberi peringkat, dengan Siprus dan Arab Saudi masuk untuk pertama kalinya.
Sementara itu, terkait dengan laporan daya saing digital, yang dibuat terpisah dari laporan mengenai daya saing secara keseluruhan sepanjang tahun lalu, menempatkan Indonesia di urutan ke-59 dari 63 negara yang diukur tingkat daya saingnya atau hanya berada di atas empat negara antara lain Ukraina, Mongolia, Peru, dan Venezuela.
“Satu hal yang menjadi sorotan terkait hasil tersebut adalah negara-negara ini tidak hanya memiliki peringkat rendah dalam hal talenta, tapi juga mereka tidak berinvestasi untuk mengembangkan talenta apapun yang mereka miliki,” kata Direktur IMD World Competitiveness Center Arturo Bris dalam keterangan resmi di laman IMD, Jumat (2/6).
Menurut Bris, ada relasi antara minimnya talenta dan pelatihan, dengan kurangnya ketangkasan dalam berbisnis. Ia menilai, pengembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan adalah kuncinya.
IMD World Competitiveness Center sendiri untuk pertama kalinya pada tahun ini menerbitkan laporan terpisah yang menilai daya saing antara negara. Indikator untuk teknologi dan infrastruktur ilmiah sudah termasuk dalam keseluruhan peringkat. (antara/arh)