© 2021 - Tandaseru.id.
Managed by PT. Media Garda Bangsa
SINGAPURA (!) – Tiga negara pendiri Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN), Indonesia, Malaysia dan Filipina, sepakat menggelar patroli udara dan maritim bersama seiring meningkatnya pengaruh kelompok Daulah Islamiyah Irak dan al-Syam (ISIS) kawasan tersebut.
Ketiganya berencana mengerahkan pesawat mata-mata dan pesawat tak berawak (drone) untuk menghentikan pergerakan ISIS di perbatasan masing-masing negara yang porak-poranda akibat serbuan militer Filipina di Pulau Mindanao.
Sekretaris Jenderal ASEAN, Le Luong Minh mengatakan, ketiga negara tersebut akan meluncurkan patroli udara bersama pada bulan ini di perbatasan dekat Laut Sulu, Filipina Selatan, untuk mendukung patroli maritim bersama yang sudah lebih dahulu beroperasi.
“Perbatasan kami yang terbuka telah dieksploitasi oleh kelompok teroris untuk memfasilitasi personel dan persenjataan,” kata Luong Minh. Asia Tenggara berpenduduk 600 juta jiwa, dan memiliki jumlah umat Muslim tertinggi di dunia.
Dalam beberapa bulan terakhir, puluhan pejuang dari Indonesia dan Malaysia telah menyeberang dari negara mereka ke Mindanao di Filipina Selatan. Mereka dengan mudah melewati perairan yang memang minim pengawasan aparat dan maraknya aksi pembajakan.
Pulau Mindanao adalah satu dari dua pulau utama Filipina, di mana warganya mayoritas Katolik namun memiliki jumlah minoritas Muslim yang signifikan.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Singapura, Ng Eng Hen mengungkapkan, pihaknya ingin menggandeng Amerika Serikat untuk membantu Filipina menyelesaikan konflik di sana.
“Apa yang ditampilkan cukup kuat dalam pertemuan AS-ASEAN. Ini adalah ikrar baik bagi AS dan ASEAN, serta kami siap membantu Filipina, baik dari sisi pertukaran informasi intelijen atau lainnya,” papar Eng Hen. (Tam)