Lurah di Depok yang Gelar Pesta Pernikaha saat PPKM Darurat Ditetapkan Sebagai Tersangka

JAKARTA (tandaseru.id) – Lurah di Kota Depok berinisial S ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus pesta pernikahan mewah saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat beberapa waktu lalu.

Dia ditetapkan sebagai tersangka dengan salah satunya dipersangkakan pasal 14 UU No 4 Tahun 1984 tentang wabah penyakit menular.

“Tersangka (S) disangkakan telah melakukan tindak pidana sebagaimana diatur pada Pasal 14 Undang-Undang RI Nomor 4 tahun 1984 Tentang Wabah Penyakit Menular dan atau Pasal 212 KUHP dan atau Pasal 216 KUHP,” kata Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Depok Sri Kuncoro dalam keterangan tertulis, Rabu (7/7).

Sri menyebut penetapan tersangka ini diawali pihaknya telah menerima surat perintah dimulainya penyidikan (SPDP) atas kasus pelanggaran protokol kesehatan tersangka Suganda dari Polres Metro Depok kemarin. Untuk itu, Sri langsung menunjuk 5 JPU untuk kasus tersebut.

“Kejari Depok mengimbau seluruh masyarakat untuk menaati aturan PPKM, sebagai upaya pencegahan penularan atau penyebaran covid-19, yang mana saat ini penularan di Kota Depok sudah sangat mengkhawatirkan,” ujar Sri.

Kasus ini berawal saat beredar sebuah video seorang lurah di Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok menggelar resepsi pernikahan di tengah PPKM darurat pada Sabtu, 3 Juli 2021. Hajatan itu dihadiri banyak orang.

Dalam video yang viral, terlihat tamu undangan berkerumun di dalam tenda resepsi. Mereka tampak berjoget bersama.

Dalam video lain yang beredar, terlihat petugas Satpol PP memberikan garis tanda pada pintu masuk resepsi. Kemudian, petugas membubarkan kerumunan dan meminta tamu meninggalkan lokasi.

Polisi langsung memeriksa Suganda pada Sabtu malam, 3 Juli 2021. Guna mendalami dugaan pelanggaran protokol kesehatan.