Dewan Pakar BPIP: Aura Pancasila terpancar di KTT G20 Bali

JAKARTA (tandaseru.id) – Dewan pakar BPIP ungkap aura Pancasila terpancar di KTT G20 Bali, Senin, (21/11).

Bekerjasama dengan Universitas Udayana dan Kompas TV, BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) menyelenggarakan seminar series dengan tema “Pancasila, Inspirasi Dunia untuk Kesejahteraan dan Perdamaian”, di auditorium Universitas Udayana, Bali.

Rangkaian seminar series ke-5 yang diselenggarakan BPIP ini dalam rangka mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.

Darmansjah Djumala, Dewan Pakar BPIP Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri, sebagai pembicara menandaskan bahwa Indonesia telah berhasil memproyeksikan nilai-nilai Pancasila dalam rangkaian acara KTT G20 di Bali.

Djumala, yang juga dosen Hubungan Internasional, FISIP Unpad, mengungkapkan keberhasilan Indonesia merefleksikan nilai Pancasila dapat dinilai dari tiga aspek; yaitu aspek partisipasi negara dalam konferensi, pembahasan substansi dan hasil konferensi yang bermanfaat bagi rakyat (tangible results).

Dapat dilihat dari aspek partisipasi negara anggota, Indonesia telah berhasil mempertemukan pihak-pihak yang bertikai dalam satu forum. Saat kecamuk perang Rusia-Ukraina serta krisis pangan dan energi, sulit membayangkan mengumpulkan pemimpin dunia sebanyak itu dalam satu forum dan menghasilkan kesepakatan politik berupa Leaders’ Declaration.

Kemampuan mempersatukan pemimpin negara ditengah kesulitan tentu bersesuaian dengan nilai Persatuan seperti dititahkan Pancasila. Perlu juga dicatat, di bawah kepemimpinan Indonesia G20 mampu menelurkan program konkrit, yaitu penyediaan dana untuk Pandemic Fund yang berjumlah US$ 1,4 miliar untuk membantu negara-negara kurang mampu mendapatkan alkes, obat-obatan dan vaksin.

Membantu negara kurang mampu untuk memperoleh pelayanan kesehatan adalah refleksi nilai-nilai Pancasila, yaitu Kemanusiaan dan Keadilan Sosial.

Jika dilihat dari aspek substansi, Djumala menegaskan dari Bali Indonesia telah memancarkan aura Pancasila, yaitu dengan cara menetapkan 3 prioritas dalam pembahasan di KTT. Membangun ekosistem dan infrastruktur kesehatan akan memudahkan kelompok tak mampu mengakses pelayanan kesehatan.

Penetapan prioritas ini tentu diinspirasi nilai sosial kemanusiaan dan keadilan. Transformasi ekonomi digital di bawah kepemimpinan Indonesia ditujukan untuk membantu UMKM melalui program literasi digital, yang pada akhirnya akan menjadi katalis dalam pemerataan pembangunan bagi masyarakat bawah.

“Ini juga diinspirasi nilai keadilan sosial. Prioritas ketiga transisi energi terbarukan juga sungguh terinspirasi dari nilai Pancasila. Transisi energi terbarukan dimaksudkan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan keselamatan bumi. Bumi dan alam seisinya adalah anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Umat manusia wajib menjaganya. Kewajiban menjaga alam dan seisinya adalah inspirasi sila 1, Ketuhanan Yang Maha Esa.” tutur Djumala, yang pernah menjabat Dubes RI untuk Austria dan PBB

Pada bagian lain paparannya, Djumala yang juga pernah menjabat Kepala Sekretariat Presiden/Sekretaris Presiden Joko Widodo, menegaskan bahwa di KTT G20 di Bali, Presiden Jokowi, Menlu Retno Marsudi dan para diplomat Indonesia mampu mengaktualisasikan nilai Pancasila dalam penyelenggaran dan pembahasan substansinya.

“Selama KTT G20 di Bali dunia menyaksikan komitmen Indonesia berkontribusi dalam menangani masalah global. Komitmen Indonesia itu adalah sabda Konstitusi yang diinspirasi oleh nilai luhur Pancasila.  Keberhasilan itu tak lepas dari citra positif Indonesia selama ini dalam perjuangan diplomasinya yang dikenal sebagai honest broker dan bridge builder, sehingga Indonesia memiliki diplomatic credential dalam setiap inisiatifnya membantu mengatasi masalah dunia” tutup Djumala

Aktualisasi Nilai-nilai Pancasiladarmansjah djumalaDewan Pakar BPIPKTT G20
Comments (267)
Add Comment