Kapolri: Humas Bisa Cegah Isu Pemecah Belah Bangsa Jelang Pilkada

0

BOGOR (!) – Kapolri Jenderal (Pol) Prof. H. Muhammad Tito Karnavian mengimbau agar masyarakat tidak terpancing berita bohong (hoax) dan isu-isu pemecah persatuan menghadapi tahun-tahun politik. Dia juga mengingatkan agar tidak menghalalkan segara cara untuk mencapai tujuan politik.

Oleh karena itu, Kapolri sangat mendukung pesan #IndonesiaBicaraBaik yang digaungkan oleh Persatuan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Indonesia, apalagi dua tahun mendatang yaitu 2018 dan 2019 merupakan tahun-tahun rawan konflik politik.

“Pelaku kehumasan merupakan orang-orang yang mampu mempengaruhi publik dengan caranya masing-masing. Insan humas dan pers agar dapat lebih merekatkan bangsa dengan mengekploitasi segala isu persamaan, kebaikkan dan meminimalisir isu-isu yang dapat memecahkan persatuan,” kata Jenderal Tito saat menjadi pembicara kunci pada Konvensi Nasional Humas (KNH) 2017 di Bogor, Selasa (28/11)

Terkait dengan Pilkada dan Pilpres yang akan digelar pada 2018 dan 2019, Kapolri mengaku sangat fokus men.gawasi segala macam pertumbuhan informasi yang dinilai dapat menimbulkan risiko perpecahan.

Apalagi pada 2018 Pilkada akan diselenggarakan di 171 wilayah dan terdiri dari pemilihan 17 gubernur, kemudian 2019 akan ada pemilihan serentak Presiden dan Wakil Presiden sekaligus pemilihan anggota legislatif.

Pada dua tahun berturut-turut itulah yang dianggap rawan politik, terutama setelah banyak sekali oknum sekelas saracen yang mau mendapatkan pesanan isu untuk disebarluaskan sekalipun hal tersebut mampu mengancam persatuan di Indonesia.

“Politik adalah bagaimana merebut kekuasaan atau mempertahankan kekuasaan serta menggunakan kekuasaan itu untuk mempengaruhi orang lain. Kadang-kadang dalam politik semua cara dihalalkan untuk merebut kekuasaan, sekalipun cara tersebut berisiko dapat mengoyak persatuan dan kesatuan bangsa, maka hal tersebutlah yang perlu diwaspadai bersama.” ungkap Kapolri.

Jenderal Tito juga berharap agar politisi bersikap lebih dewasa untuk tidak menggunakan isu-isu yang bisa memicu perpecahan bangsa.

Dia sekaligus mengimbau agar siapa pun orangnya untuk tidak terfokus pada kepentingan pribadi, terutama mereka yang mempunyai kekuasaan lebih untuk mempengaruhi banyak orang.

“Jangan pernah mengorbankan keutuhan bangsa hanya untuk kepentingan politik sektoral pribadi dan mendapatkan kekuasaan semata.” kata Kapolri.

Leave A Reply

Your email address will not be published.