Sejatinya seluruh manusia yang ada di dunia ini akan kembali ke asalnya jika waktunya telah tiba. Untuk menghormati jasad yang telah mati tersebut, biasanya dilakukan pemakaman. Menariknya, ritual pemakaman di berbagai daerah di dunia ini berbeda-beda serta memiliki keunikan tersendiri. Bahkan banyak di antaranya yang sukses bikin merinding. Apa saja ritual pemakaman tersebut?
Pemakaman Tana Toraja
Tana Toraja adalah kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan. Masyarakat Toraja memiliki upacara adat pemakaman yang dikenal dengan Rambu Solo. Rambu Solo adalah ritual pemakaman yang rumit ikatan adat serta membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Menurut kepercayaan masyarakat Toraja, orang yang meninggal hanya dianggap seperti orang sakit, maka dari itu tetap harus dirawat serta diberikan sesajian seperti rokok, minuman, sirih, atau lainnya. Kemudian untuk mengantarkan jenazah biasanya disertai musik, tari-tarian, bahkan pesta untuk sejumlah tamu.
Hal ini merupakan kesempatan mewah dan harus dirayakan. Namun dengan biaya yang tidak sedikit, keluarga harus menabung untuk biaya pemakaman. Sambil menunggu biaya terkumpul, sementara jenazah hanya dibungkus dan disimpan di dalam rumah.
Sky Burial
Sky Burial atau Pemakaman Langit merupakan tradisi ritual pemakaman yang berada di Tibet. Prosesi ini diawali dengan mendoakan mayat kemudian membawa mayat tersebut ke puncak gunung di mana terdapat banyak burung pemakan bangkai. Kemudian mayat tersebut disayat-sayat agar mengundang burung pemakan bangkai datang. Burung-burung tersebut akan memakan seluruh bagian tubuh mayat, bahkan terkadang bagian tulang ditumbuk halus untuk dijadikan makanan burung yang lebih kecil.
Mayoritas penduduk Tibet merupakan pemeluk agama Buddha, di mana dalam kepercayaan agama Buddha ada reinkarnasi. Oleh karena itu, orang yang telah meninggal dianggap tidak artinya lagi dan pada akhirnya harus kembali ke alam, salah satunya melalui burung pemakan bangkai tersebut.
Mumifikasi Diri Sendiri
Sokushinbutsu adalah proses mumifikasi tubuh para biksu yang ada di Jepang. Ritual ini memiliki proses yang sangat panjang serta keras. Tujuannya untuk mempermudah mereka meninggal dalam keadaan seperti mumi. Salah satu tahapannya, dengan melakukan diet esktrem dengan hanya makan biji-bijian serta kacang-kacangan saja.
Mereka juga harus melakukan olahraga yang berat seperti beladiri dan mendaki gunung untuk menguras lemak di tubuh. Bahkan, mereka juga mengkonsumsi teh beracun yang diambil dari getah pohon Urushi. Hal ini bertujuan agar tubuh menjadi sangat beracun sehingga tidak bisa diurai oleh belatung.
Pada tahap akhirnya, sang biksu akan melakukan meditasi, mengunci diri, dan membunyikan lonceng setiap harinya hingga sang biksu meninggal. Kemudian jasad akan disegel hinggal seribu hari untuk kemudian dibuka kembali dan dilakukan proses mumifikasi tersebut.
Hiii, seram juga ya ritual pemakaman di atas. Kalau di daerahmu sendiri, punya ritual seperti apa?
Comments are closed.