Tak Sepopuler Pempek, 4 Makanan Palembang ini Terancam Punah!

Tandaseru – Ada banyak makanan khas yang populer di Indonesia, tapi ternyata ada juga yang langka. Seperti makanan Palembang yang hampir punah ini!

Setiap disinggung soal makanan khas Palembang, pasti akan banyak yang menyebutkan pempek. Hal itu terjadi karena pempek, adalah makanan yang sering direkomendasikan untuk wisatawan.

Padahal, Palembang itu tak hanya pempek loh, ada beragam jenis makanan khas lainnya yang bahkan sudah sangat jarang ditemui alias langka.

Akibat sulitnya dijumpai, sejumlah makanan Palembang di bawah ini bisa dikatakan sebagai makanan Palembang yang hampir punah, apa saja ya jenisnya?

Gulo Puan jadi makanan Palembang yang hampir punah!

Pasti Anda jarang mendengar makanan Palempang yang satu ini, atau Anda pernah mencicipinya tapi lupa namanya. Gulo Puan adalah kuliner yang sudah mulai jarang ditemui.

Padahal makanan satu ini termasuk santapan kalangan ningrat, dalam sejarahnya hidangan tersebut hanya bisa dinikmati kaum bangsawan dan mereka yang telah menunaikan ibadah haji.

Dibuat dengan menggunakan susu kerbau dan gula, gulo puan dapat dijadikan bahan olahan makanan lain, walaupun bisa langsung disantap. Biasanya makanan tersebut ada di sekitar Masjid Agung pada hari Jumat.

Roti Koing

Biasanya roti terkenal manis, tapi berbeda dengan makanan Palembang yang hampir punah ini. Roti Koing sangat akrab bagi warga Palembang.

Bahkan roti satu ini jadi hidangan wajib di bulan Ramadhan. Bentuknya bulat dan sedikit keras, rasanya pun tawar, jadi paling enak jika disantap bersama minuman teh atau kopi.

Masyarakat di sana sering mengonsumsi Roti Koing dengan merendamnya dalam teh, kopi atau mungkin susu agar rotinya lembek.

Dahulu, kuliner tesebut dijadikan menu santap sahur yang wajib disajikan untuk kalangan tertentu, tapi kini mulai ditinggalkan. Padahal harganya murah, hanya sekitar Rp500 per bungkusnya.

Bolu Kojo

Bolu satu ini juga unik, kuliner yang ada di beberapa daerah di Sumatera ini merupakan makanan khas yang ada di Palembang.

Kojo artinya kemojo atau kamboja, karena bentuk loyang yang seperti bunga kemboja, sekalipun kini ada beragam modifikasi.

Biasanya makanan Palembang yang hampir punah ini dihidangkan dalam acara-acara adat. Tapi jika penasaran ingin mencicipinya, bolu kojo bisa diperoleh di toko kue yang ada di Kota Palembang.

Tidak hanya bolu kojo, penjual di sana biasanya menyertakan kue loyangan khas Palembang lainnya seperti Mak Suba, Kue Lapan Jam dan banyak lagi.

Telok Ukan

Tak kalah unik, santapan khas Palembang yang juga jarang ditemui ini jika diartikan dalam bahasa Indonesia yaitu bukan telur.

Padahal jika dilihat dari penampilannya makanan tersebut berasal dari telur bebek. Tapi rupanya, isi telur bebek terseut dikeluarkan dengan cara melubangi cangkang telur bebek menggunakan jarum.

Kemudian, isi telurnya dicampur dengan santan dan aneka bumbu lain, baru dimasukkan kembali dalam cangkang telur, lalu dikukus.

Sayangnya, kuliner tersebut jarang ditemui. Tapi hanya bisa dinikmati pada acara-acara khusus, yaitu saat menjelang perayaan hari kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus.

Itulah sejumlah makanan Palembang yang hampir punah, jangan sampai santapan enak dan unik tersebut di atas hanya tinggal kenangan ya!