MOSKOW (!) – Rusia resmi mempersona non gratakan 755 diplomat Amerika Serikat.
Langkah ini dilakukan menyusul sanksi-sanksi baru yang dijatuhkan AS terhadap Rusia, lantaran campur tangannya dalam Pemilihan Presiden 2016 di mana Donald John Trump terpilih menjadi Presiden ke-45.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan ke-755 diplomat AS itu harus secepatnya meninggalkan negeri Beruang Putih.
Ia mengatakan, lebih dari seribu orang pernah bekerja dan masih bekerja di kedutaan besar maupun konsulat jenderal AS. Namun, 755 orang harus menghentikan aktivitas mereka di Rusia.
“Kami bisa mengambil langkah pembalasan tambahan terhadap AS pascaputusan Kongres yang menyetujui sanksi baru terhadap Rusia. Saya sangat menentang,” katanya.
Pada Jumat (28/7) pekan lalu, Gedung Putih mengatakan Presiden Trump menyetujui sanksi-sanksi baru terhadap Rusia yang diputuskan Kongres dan berencana akan menandatangani RUU tersebut.
Juru Bicara Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders, mengatakan, pihaknya telah mengkaji versi final RUU yang memberlakukan sanksi-sanksi tambahan terhadap sejumlah besar industri Rusia.
RUU itu juga memberi Kongres kapabilitas untuk memblokir upaya Presiden mencabut sanksi-sanksi terhadap Rusia itu. Menurut Sarah, dibutuhkan fleksibilitas atau kelenturan untuk berupaya memulihkan hubungan antar kedua negara.
Akan tetapi, setelah penyelidikan selama beberapa bulan terhadap kontak-kontak yang dilakukan pejabat-pejabat Rusia dan anggota-anggota tim kampanye Presiden Trump, muncul dukungan bipartisan yang luas di kedua majelis Kongres untuk memberlakukan sanksi-sanksi yang lebih tegas. (Voa/Tam)
Fantastic article! The insights provided are valuable, and I think incorporating more images in your future articles could make them even more engaging. Have you thought about that?
… [Trackback]
[…] Information to that Topic: tandaseru.id/2017/07/31/sanksi-rusia-berbalas-pengusiran-ratusan-diplomat/ […]
Humboldt News: Local News, Local Sports and more for Humboldt County https://humboldtnews.us/