Trending Ditengah Pandemi Corona, Ini Bedanya Hantavirus dengan Covid-19

JAKARTA (tandaseru) – Belum usai kasus pandemi Covid-19 yang menyebar di seluruh dunia, kini nama #Hantavirus mendadak jadi trending di lini masa Twitter, sejak Selasa (24/3).

Jika virus Corona muncul pertama kali di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok sejak pertengahan Januari 2020 lalu, baru-baru ini muncul virus lain di Tiongkok, yakni Hantavirus.

Melansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS, hantavirus atau Hantavirus Pulmonary Syndroma (HPS), mirip dengan Covid-19, pasalnya penyakit ini juga menyerang pernapasan dan bisa berakibat fatal pada manusia.

Utamanya, penyakit hantavirus ini dibawa oleh hewan pengerat tikus. Bagi siapapun yang bersentuhan dengan tikus “pembawa” hantavirus, beresiko terkena HPS.

Berikut ini fakta-fakta terkait hantavirus yang dirangkum dari berbagai sumber oleh Tandaseru.id, Rabu (25/3).

Hantavirus disebarkan oleh tikus

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS, hantavirus termasuk keluarga virus yang disebarkan melalui hewan pengerat tikus yang dapat memicu berbagai penyakit pernapasan.

Sementara mengutip dari India Today, Rabu (25/3) Pusat Informasi Bioteknologi Nasional (NBCI) Amerika Serikat menyatakan bahwa jenis penyakit hantavirus mencapai lebih dari 21 spesies, yang disebabkan dari tikus-tikus kecil.

“Hantavirus yang terjadi di Amerika dikenal sebagai hantavirus ‘dunia baru’ yang dapat menyebabkan sindrom paru hantavirus atau Hantavirus Pulmonary Syndrome [HPS],” dikutip dari CDC.

Sementara hantavirus lainnya, banyak ditemukan di Eropa dan Asia yang menyebakan demam berdarah dan sindrom ginjal atau Haemorrhagic Fever with Rrenal Syndrome (HFRS).

Gejala infeksi hantavirus

Dikutip dari Firstpost, gejala awal Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS), di antaranya fatigue atau kelelahan, demam, nyeri otot, sakit kepala, pusing, dan gangguan pencernaan. Jika tak cepat ditangani, bisa memicu batuk dan sesak napas.

Sementara itu, tak berbeda dengan HPS, gejalaHaemorrhagic Fever with Rrenal Syndrome (HFRS) juga dapat menyebabkan hipotensi atau tekanan darah rendah, syok akut, kebocoran pembuluh darah, dan gagal ginjal akut.