Jangan Mau Cari Jodoh Via Online, Sia-sia!

JAKARTA (!) – Jomblo? Jangan cari jodoh online! Ternyata dari beberapa penelitian terbukti, mencari jodoh via media sosial atau situs perjodohan online itu sia-sia.

Saat ini memang banyak sekali aplikasi atau situs-situs perjodohan online yang bisa dimanfaatkan para jomblo milenial yang mungkin sibuk tapi tetap ingin mencari jodoh. Tapi tahu nggak sih kalau cara tersebut bukan pilihan tepat untuk mencari jodoh ideal.

Cari jodoh online sia-sia?

Pada penelitian yang diterbitkan di jurnal ilmiah Psychological Science menemukan mencari jodoh online merupakan hal sia-sia dan tidak membuat seseorang memiliki pasangan yang tepat sesuai keinginannya.

Dalam sebuah penelitian peserta pria dan wanita diminta mengisi kuesioner data diri dan mencantumkan seperti apa pasangan yang diinginkan.

Kemudian, para peneliti membuat kencan cepat atau speed dating antarpeserta yang telah dipasangkan sesuai tingkat kecocokkan dari kriteria yang mereka berikan, seperti yang dilakukan situs cari jodoh online.

Hasilnya, hampir tidak ada peserta yang menyatakan ketertarikan dengan pasangan yang baru saja mereka jumpai. Maka para ahli menyimpulkan kalau situs cari jodoh online sebenarnya kurang akurat dalam mencocokkan pasangan untuk penggunanya.

Lagi pula, memprediksi sebuah kecocokan itu bukan berdasarkan pada mesin pencari jodoh atau rumus matematika, kan?

Baca Juga:

• Mau Curhat Online? Tenang Ada Ibunda.id

• Wow! Seperti ini Sosok Dosen Terseksi di Korea

• Ini Karpet Penjaga Keharmonisan Suami-istri

Kehadiran fisik itu penentu keharmonisan.

Mencari jodoh itu tak semudah menyentuh layar smartphone. Menggunakan situs perjodohan online memang nampak mudah untuk berkenalan dengan orang baru yang bisa dijadikan calon pasangan. Tapi apakah menjamin untuk mudah dalam menjalin dan mempertahankan hubungan ke depannya?

Ahli psikologi dari University of Utah di Amerika Serikat mengatakan ketertarikan itu muncul jika ada dua orang yang melakukan pertemuan secara intens. Pasalnya, bertemu sekali atau dua kali saja itu belum cukup.

Selain itu, sebuah survei di Amerika Serikat mengungkapkan dua dari tiga orang yang berkenalan via situs perjodohan online, ternyata tidak pernah bertemu secara fisik meskipun sudah lama saling berkomunikasi lewat internet.

Kondisi tersebut dianggap tidak realistis karena sebenarnya hubungan yang baik dibangun dari pertemuan secara fisik. Hal tersebut sangat penting untuk saling mengenal, membangun emosi, dan menilai perasaan satu sama lain.

Bagaimana, masih mau pakai situs cari jodoh online untuk menemukan pasangan?