Bersihkan Rumah Pakai Kotoran Sapi Ala Suku Sasak, Emang Bersih?

5

Tandaseru – Suku di Indonesia memang beragam dengan tradisi yang juga bermacam-macam. Salah satunya cara unik suku Sasak bersihkan rumah dengan kotoran sapi ini!

Sasak merupakan salah satu suku yang ada di Lombok dengan adat istiadat serta tradisi yang masih terjaga. Mereka sangat memegang teguh kebiasaan tersebut mulai dari prosesi pernikahan, sampai tata cara membersihkan rumahnya yang menggunakan kotoran sapi.

Bisa dibayangkan membersihkan rumah dengan kotoran sapi yang notabene adalah benda kotor, apakah benar bisa? Kenyataannya, hal itu sudah dilakukan para penduduk suku Sasak secara turun temurun.

Kotoran sapi atau kerbau yang biasa dijadikan pupuk atau dibiarkan mongering bagi warga di Desa Sade, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, kotoran tersebut justru jadi pemoles lantai dan dinding rumah.

Cara unik suku Sasak bersihkan rumah ini sudah tradisi!

Sebelum adanya penduduk menempati Lombok, suku Sasak memang telah mendiami lokasi tersebut. Mereka merupakan kelompok orang yang memang hingga kini masih hidup dengan banyak budaya.

Jadi tak heran jika tradisi lumur rumah menggunakan kotoran sapi atau kerbau tersebut sudah mereka lakukan sejak lama sekali.

Sekalipun tak mau untuk bersentuhan dengan modernitas yang ada, suku tersebut masih sangat ramah pada para turis atau pelancong yang datang.

Kotoran bukan hanya untuk pembersih loh!

Seperti diketahui, kotoran sapi sering digunakan sebagai pupuk, tapi bagi suku Sasak kotoran bisa jadi material membangun sebuah rumah.

Para penduduk mengungkapkan, sudah sejak zaman nenek moyang, kotoran sapi telah dicampur dengan semen untuk membangun hunian mereka, seperti lantai, dinding hingga tangga semua menggunakan bahan tersebut.

Khusus untuk membangun lantai, suku Sasak memakai sekam padi beserta kotoran sapi. Hal tersebut dapat dilihat dari lantai yang nampak hijau serta berserat. Mereka meyakini kotoran bisa memperkokoh rumah dan tak mudah retak.

Apa fungsi kotoran untuk lantai?

Bukan sekedar jadi material bangunan, setiap satu bulan sekali para wanita suku Sasak akan mengepel lantai serta dinding rumah menggunakan kotoran sapi.

Kotoran tersebut dicampur dengan sedikit air, lalu diusap ke seluruh lantai serta dinding. Hal itu bukan tanpa alasan, pasalnya kotoran bisa menjadikan lantai lebih kesat, mengkilap serta terhindar dari lalat dan juga nyamuk.

Bukan itu saja, kotoran pun mampu membuat rumah jadi lebih dingin saat kemarau tiba dan lebih hangat saat musim penghujan.

Tidak heran ketika masuk dalam rumah adat suku Sasak, Anda akan disambut dengan dinginnya lantai yang kesat alias tidak lembab saat diinjak serta nampak mengkilap.

Tidak tercium aroma anyir atau amis!

Sekalipun rumah tersebut dibuat dengan kotoran, dan dibersihkan juga menggunakan kotoran, anehnya tak ada sedikitpun aroma amis atau anyir.

Faktanya saat mengepel lantai, kaum perempuan di suku Sasak memiliki trik tersendiri. Ketika proses pelumuran, kotoran sapi masih pada kondisi segar.

Usai dicampur air dan diaplikasikan sebagai pel, kotoran dibiarkan 20 menit sampai mengering sempurna. Ketika sudah kering, lantai dibersihkan ulang hingga kinclong.

Cara itulah yang membuat bau amis atau anyir menghilangkan. Menarik bukan, cara unik suku Sasak bersihkan rumah tersebut? alangkah baiknya jika tradisi semacam itu dilestarikan oleh generasi selanjutnya agar tetap terjaga keunikkannya.

Comments are closed.