Bacalah saat Kamu Sendirian

1

Salah seorang teman baik saya bernama Bobby. Semasa kecil ia kerap berpindah-pindah kota karena harus mengikuti ayahnya yang bekerja sebagai tentara. Saat berumur 13 tahun, keluarga Bobby pindah ke Kota Ambon dari sebelumnya tinggal di Balikpapan selama satu tahun lamanya. 

Bobby ketika remaja adalah anak dengan pribadi yang pemarah dan pemberontak. Di sekolah ia adalah siswa yang bandel, bukan jenis murid pintar dan penurut kesayangan para guru. 

Bobby terkenal gemar membuat masalah di sekolah, sering bolos dan lebih suka berada di luar sekolah daripada mengikuti pelajaran di kelas.

Suatu malam, setelah seharian bolos sekolah dan bermain dengan remaja lain di Pasar Mardika yang terletak di bagian utara Ambon, tepatnya dekat pelabuhan, alun-alun dan kantor pemerintahan.

Bobby langsung masuk ke kamar, menutup pintu dan naik ke tempat tidur. Ketika ia berbaring di tempat tidurnya, tidak sengaja tangan Bobby memegang sesuatu di bawah bantal. 

Ternyata ada sebuah amplop putih. Bobby segera menariknya keluar dan di amplop itu ada tulisan Bacalah saat kamu sendirian.”

Karena saat itu Bobby sendirian, dan tidak ada yang tahu apakah ia akan membacanya atau tidak, jadi Bobby membuka amplopnya. Di dalamnya ada tulisan tangan:

Bobby, saya tahu kehidupan kita sedang sulit, saya tahu kamu frustrasi dan merasa kalau kita melakukan segalanya dengan tidak benar. Saya juga tahu bahwa saya mencintai kamu sepenuhnya dan tidak ada yang kamu lakukan atau katakan akan pernah mengubah itu.

Saya di sini untuk kamu jika kamu perlu teman bicara, dan jika kamu tidak mau, ya tidak apa-apa.

Ketahuilah bahwa tidak peduli ke mana kamu pergi atau apa yang kamu lakukan dalam kehidupan ini, saya akan selalu mencintaimu dan bangga bahwa kamu adalah putra saya. Saya di sini untukmu dan saya mencintaimu – itu tidak akan pernah berubah.

Itu adalah surat pertama dari beberapa surat Bacalah saat kamu sendirian. Kedua orang tuanya tidak pernah menyebut atau berbicara apapun tentang surat ini sampai Bobby beranjak dewasa.

Cinta abadi seorang ibu

Hari ini Bobby berkeliling dunia untuk membantu orang. Dua bulan lalu, Bobby sedang berada di Bangkok untuk mengajar sebuah seminar. Di akhir sesi pelatihan ia didatangi oleh seorang peserta wanita, dan ia mengeluh telah mengalami kesulitan komunikasi dengan putranya. 

Mereka berdua melanjutkan diskusi di sebuah kedai kopi di lobi hotel dan Bobby mulai bercerita tentang cinta abadi ibunya serta tentang surat Bacalah saat kamu sendirian semasa ia remaja di kota Ambon dulu.

Beberapa minggu kemudian, Bobby mendapat pesan singkat dari si wanita yang mengatakan dia telah menulis surat pertamanya dan meninggalkannya untuk putranya di Bangkok.

Dari pengalaman dirinya sendiri, ia tahu kalau orang yang kacau jiwanya akan memperlihatkan penampilan diri yang negatif, pakaian yang berantakan, rambut yang kusut, wajah yang masam dan muram serta susah untuk tersenyum.

Bobby yakin bahwa ketenangan akan membawa kita meraih kebahagiaan yang sesungguhnya.

Setiap malam ketika akan pergi tidur, Bobby sering meletakkan tangannya di bawah bantal dan teringat perasaan tenang dan lapang yang ia rasakan setiap kali ia mendapat surat.

Di masa remajanya yang liar, nakal dan brutal, surat-surat itu telah memberikan ketenangan sekaligus keyakinan kalau dirinya memang benar-benar dicintai dengan tulus.

Tepat sebelum tertidur, Bobby bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasihbahwa ibunya tahu apa yang dia butuhkan ketika remaja dulu. 

Bahkan sampai dengan hari ini, saat gelombang kehidupan semakin besar ditambah kompetisi yang demikian ketat, Bobby selalu tenang karena ia yakin di bawah bantal tidurnya ada jaminan bahwa cinta dan kasih sayang yang tulus akan membawanya pada kehidupan yang penuh keberkahan.

Ivan Taufiza, penulis buku Membangun SDM Indonesia Emas dan Tenang Aja

3 Comments
  1. … [Trackback]

    […] Read More on that Topic: tandaseru.id/2018/11/10/bacalah-saat-kamu-sendirian/ […]

  2. Infy

    … [Trackback]

    […] Find More Info here to that Topic: tandaseru.id/2018/11/10/bacalah-saat-kamu-sendirian/ […]

  3. Our site

    … [Trackback]

    […] There you can find 41808 more Info on that Topic: tandaseru.id/2018/11/10/bacalah-saat-kamu-sendirian/ […]

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.