Tandaseru – Komisi Pemilihan Umum (KPU) mempertimbangkan untuk tidak menyelenggarakan nonton bareng (nobar) di lokasi debat pilpres ketiga pada 17 Maret mendatang.
KPU mempertimbangkan aspek keamanan agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kami rekomendasikan agar nobar yang difasilitasi oleh KPU ditiadakan. Rekomendasi ini kami sampai untuk mengurangi risiko,” ujar Komisioner KPU, Wahyu Setiawan, Rabu (20/2)
Wahyu menggarisbawahi rekomendasi ini hanya berlaku untuk acara nobar yang difasilitasi KPU di dekat lokasi debat. Untuk nobar, KPU tetap mempersilahkan masing-masing timses melakukannya secara mandiri.
“Kami hanya meniadakan fasilitas nobar itu. Pertimbangannya, toh tanpa fasilitasi dari KPU, kelompok masyarakat, kemudian TKN dan BPN, serta relawan juga sudah menyelenggarakan nobar sendiri-sendiri bahkan sampai lapisan paling bawah,” jelas Wahyu.
KPU, kata Wahyu telah menyampaikan usulan ini pada saat evaluasi debat Pilpres kedua di Kantor KPU, Rabu (20/2) siang. Namun, usulan KPU ini belum diputuskan dan masih dikaji.
“Kami kaji dulu bersama, dan kami akan putuskan dalam rapat selanjutnya, apakah jegiatan nobar itu masih perlu diadakan atau ditiadakan,” pungkas Wahyu.
Ledakan sempat terjadi di lokasi nobar debat kedua pilpres di parkir timur Senayan pada Minggu (17/2) malam. Ledakan terjadi pada saat capres Jokowi sedang memaparkan visi dan misi bidang energi-pangan, SDA-lingkungan hidup dan infrastruktur.
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.