JAKARTA (tandaseru.id) – Polda Metro Jaya menambah titik penyekatan di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya menjadi 100 titik terkait pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Untuk waktunya, polisi sendiri akan menutup total 100 titik penyekatan pada pukul 10.00 hingga 22.00 WIB. Hanya tenaga kesehatan, dokter, perawat, TNI-Polri, dan kendaraan darurat yang diperkenankan melintas.
“Hari ini kita sosialisasikan titik ini. Tadi sudah dirapatkan dengan instansi terkait dan sudah disampaikan juga kepada jajaran mulai besok pukul 06.00 WIB hari Kamis akan kita laksanakan ini,” kata Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/7).
Sambodo menerangkan masyarakat yang bekerja di sektor esensial dan kritikal hanya diperbolehkan lewat hanya pukul 06.00 WIB hingga 10.00 WIB. Di atas pukul 10.00 WIB, pekerja esensial maupun kritikal tidak diperbolehkan lewat.
“Di atas pukul 10.00 WIB itu kita jaga khusus nakes, dokter, perawat, darurat termasuk TNI-Polri, oksigen dan sebagainya. Di luar itu kami tidak layani. Karena kita anggap yang kritikal dan esensial itu seluruhnya sudah masuk kerja,” ujarnya.
Selanjutnya, untuk pukul 22.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB keesokan harinya, polisi akan membuka penyekatan di titik-titik yang telah ditentukan tersebut.
“Pukul 22.00 WIB hingga 06.00 WIB karena memang arus lalu lintas sudah sepi maka penyekatan kita lepas (kita buka),” ucapnya.
Forkopimda DKI Jakarta kembali memperketat aturan PPKM Darurat di Jakarta khususnya penyekatan di sejumlah ruas. Kini, total ada 100 titik penyekatan yang sudah disiapkan yang mulai diberlakukan pada Kamis (15/7) besok.
“100 titik di titik penyekatan ini akan kita lakukan mulai besok pukul 06.00 WIB,” terang Sambodo.
Jumlah tersebut menandakan ada penambahan 25 titik penyekatan. Sebelumnya dari penerapan awal PPKM darurat sejak Sabtu (3/7), Polda Metro Jaya telah menyiapkan 75 titik penyekatan.
100 titik penyekatan tersebut akan tersebar di sejumlah ruas jalan. Titik-titik tersebut akan berada di dalam kota, batas kota, hingga ruas jalan penyanggah menuju Jakarta.
“Untuk di dalam kota ada 19 titik, di Tol ada 15 titik, di batas kota 10 titik, di wilayah penyanggah ada 29 titik, dan ruas jalan Sudirman-Thamrin itu ada 27 titik sehingga total ada 100 titik,” jelas Sambodo.
