Bom Molotov di Rumah Kapitra, Polisi Belum Temukan Motif Politik

0

Tandaseru – Polisi belum menemukan adanya motif politik di balik pelemparan bom molotov ke rumah mantan pengacara Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab, Kapitra Ampera setelah selesai memeriksa semua keluarga Kapitra.

“Belum sampai ke situ (dugaan unsur lawan politik),” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar saat dihubungi wartawan, Kamis (16/8/2018).

Indra menyebutkan sampai saat ini belum ada keterangan baru dari Kapitra selain keterangan yang menyebutkan adanya chat berbentuk ancaman di Whatsapp.

“Yang terbaru belum ada, baru yang kemarin itu saja baru dugaan-dugaan saja, tekanan (ancaman) lewat WA . Itu masih perlu waktu untuk membuktikan motif. Kalau sudah ketahuan pelakunya baru bisa kita tahu motifnya apa,” ucapnya.

Indra juga belum bisa menerangkan isi ancaman yang diterima Kapitra, karena nomor-nomor telepon pengirim pesan tak tersimpan di dalam kontak telepon seluler milik Kapitra. “Kalau itu yang jelas nomor itu kan tidak bernama yang sudah terdaftar di HP (handphone) beliau (Kapitra). Sehingga itu masih dugaan-dugaan,” jelasnya.

Sebelumnya, rumah Kapitra di Jalan Tebet Timur Dalam VIII, Nomor 16, RT 2, RW 9, Tebet, Jakarta Selatan menjadi sasaran teror bom molotov, Senin (6/8/2018) malam. Aksi pelemparan bom molotov itu terjadi ketika Kapitra tak berada di rumah karena sedang melaksanakan sholat Isya di Masjid Al Ittihad. Namun, aksi pelemparan bom molotov itu diketahui Y (30), asisten rumah tangga yang bekerja di rumah Kapitra.

Sejauh ini, pelaku dan motif dalam kasus tersebut belum terungkap. Namun kuat dugaan, jika teror bom molotov ini berhubungan setelah Kapitra resmi menjadi Bacaleg dari PDI Perjuangan.

Comments are closed.