Kasus TPPO, Bareskrim Polri Tangkap 2 Pelaku yang Sudah Berangkatkan 600 Orang

Tandaseru – Bareskrim Polri mengungkap kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan modus mempekerjakan korbannya ke Arab Saudi untuk menjadi Pembantu Rumah Tangga (PRT). Dalam hal ini, sebanyak 600 orang sudah diberangkatkan.

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Polisi Nico Afinta menyebut dalam kasus ini dua orang ditangkap yakni bernama H. Mamun yang berperan merekrut dan Faisal Fahruroji bin Muhammad Yaqub Malik yang mengurus seluruh administrasi keberangkatan.

“Tersangka atas nama H. Mamun telah memberangkatkan sekitar 500 orang, sedangkan tersangka atas nama Faisal Fahruroji telah memberangkatkan sekitar 100 orang,” kata Nico di Bareskrim Polri, Selasa (16/7).

Nico menjelaskan, para pekerja tersebut diberangkatkan melalui jalur Jakarta-Batam-Kuala Lumpur-Arab Saudi. Dari 600 korban yang diberangkatkan, ada satu kornam bernama Tasini yang menjadi korban penganiayaan oleh majikannya hingga sekujur tubuhnya hampir lumpuh.

“Ada korbannya atas nama Tasini yang mendapatkan penganiayaan oleh majikannya dan terancam lumpuh,” jelasnya.

Kepada para korban, Mamun dan Faisal menawarkan upah senilai 1.200 Real per bulan. Pada kenyataanya, korban tak mendapatkan bayaran sesuai yang dijanjikan.

Dari situlah tersangka Mamun meraup keuntungan sekitar Rp. 40 juta per bulan. Sementara, Faisal meraup keuntungan Rp. 60 juta per bulan.

“Tersangka H. Mamun mendapatkan keuntungan sekitar Rp40 juta per bulan. Sedangkan tersangka Faisal mendapatkan keuntungan per bulan sekitar Rp60 juta,” imbuh Nico.

Atas perbuatannya, kedua tersangka dikenakan Pasal 4 Undang-Undang No. 21 Tahun 2007 tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan atau Pasal 81, Pasal 86 Undang-Undang No. 18 Tahun 2017 tentang perlindungan pekerja migran Indonesia.