JAKARTA (tandaseru.id) – Polisi mengungkap motif O (39), melakukan penganiayaan terhadap sopir truk kontainer di kawasan Jakarta Utara. Ternyata karena masalah spele yakni tak terima di klakson oleh korban saat mengendarai mobilnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengungkapkan hasil pengakuan tersangka dia emosi atas tindakan sopir truk yang mengklakson mobilnya ke tersangka.
“Sementara ini pengakuannya dia emosi karena diklason oleh mobil trailer tersebur sehingga emosi,” kata Yusri kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Utara, Senin (28/6).
Akhirnya, dia menghadang jalan sopir truk tersebut dan melakukan aksinya yakni penganiayaan dan pengerusakan. Disaat itu, ada seorang security yang menggunakan baju loreng yang mencoba melerai saat keduanya cekcok.
“Dua kali sempat dilerai oleh orang yang menggunakan kaos loreng itu. Tapi masih emosi setelah meminggirkan kendaraannya bahkan memecahkan kaca trailer tersebut,” jelasnya.
Atas kejadian itu, korban mengalami luka yang cukup serius yakni keretakan pada tulangnya. Namun, Yusri tidak menyebutkan dimana letak keretakan pada tulang korban.
Sementara itu, O mengaku dia emosi karena akibat sopir truk membunyikan klaksonnya, dia menganggap bisa mencelakakan keluarganya.
“Karena terpancing emosi. Karena pertama dia hampir mencelakai keluarga saya. (Tertabrak?) Tidak,” singkatnya.
Seperti diketahui, polisi menangkap O, penganiaya sopir truk kontainer di kawasan Jakarta Utara di Bandara Soekarno Hatta pada Senin (28/6) pagi.
Dia ditangkap setelah sempat kabur ke kawasan Trenggalek, Jawa Timur. Dia kabur diduga ketakukan karena aksi penganiayaan dan pengerusakan yang dia lakukan viral di media sosial.
O sendiri sudah ditahan di Polres Metro Jakarta Utara dengan dipersangkakan pasal berlapis yakni pasal 351 tentang penganiayaab, pasal 335 ayat 2 perbuatan tidak menyenangkan dengan ancaman kekerasan, kemudian pasal 263 pemalsuan surat kendaraan dan ketiga pasal 406 perusakan.
