Operasi Zebra Jaya 2020 Kedepankan Upaya Teguran, Penegakan Hukum Hanya 20 Persen

JAKARTA (tandaseru) – Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menggelar Operasi Zebra Jaya 2020 selama 14 hari kedepan. Dalam hal ini, polisi hanya melakukan penindakan terhadap pelanggar lalu lintas sebesar 20 persen dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo menerangkan dalam hal ini pihaknya hanya akan mengedepankan teguran secara preemtif dan preventif.

“Karena Operasi Zebra Jaya 2020 di masa pandemi Covid-19, maka presentase penegakkan hukum sangat kecil, kurang lebih hanya sekitar 20 persen. Titik berat utamanya adalah pada upaya preventif dan preemtif,” kata Sambodo di Bundaran Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (28/10).

Sambodo menerangkan hal itu dilakukan untuk menyadarkan masyarakat soal pelanggaran lalu lintas yang dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas.

“Kemudian untuk menunjukan bahwa porsi terkecil adalah penegakan hukum, penegakan hukum dilakukan hanya kepada pelanggaran-pelanggaran yang berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas, membahayakan diri, misalnya pelanggaran melawan arus yang membahayakan diri sendiri dan orang lain,” jelasnya.

“Tapi kalau hanya sekedar pengarahan lainnya kita hanya sifatnya teguran,” jelasnya.

Sebelumnya, Jajaran Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menggelar operasi kepolisian dengan sandi Operasi Zebra Jaya 2020. Operasi ini akan digelar selama 14 hari yakni mulai 26 Oktober hingga 8 November 2020.

Operasi Zebra Jaya 2020 ini digelar untuk menindak para pelanggar lalu lintas di jalanan Ibukota dan sekitarnya.

Pada hari pertama Operasi Zebra Jaya 2020, Polda Metro Jaya menindak sebanyak 3.577 pelanggar lalu lintas Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek).