JAKARTA (!) – Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan mengatakan akan melakukan gelar perkara kasus penyerangan ahli IT Institut Teknik Bandung (ITB), Selasa (11/7) hari ini. Gelar perkara akan melibatkan penyidik Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Timur, Polres Depok, Jasa Marga, PJR, serta pekerja LRT yang berada di lokasi.
Pada gelar perkara ini, Kapolda mengungkapkan akan mengolah kesaksian yang didapat dengan hasil penyelidikan sementara. Hal ini guna mendapatkan kronologis lengkap serta identitas daripada pelaku. “Kita akan sinkronkan nanti keterangan dari para saksi mulai dari istri korban, pihak pekerja LRT dan saksi lainnya,” ungkapnya di Mapolda Metro Jaya, Selasa (11/7).
Polisi juga akan menganalisa CCTV yang diserahkan Jasa Marga. Ahli IT telah disiapkan untuk membedah rekaman yang diduga merekam pelaku. “Ada keterangan juga kalau ditempat pelaku di aniaya tidak terekam karena CCTV yang ditempatkan disana hanya untuk memantau kepadatan kendaraan,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolda menuturkan informasi-informasi yang beredar di media sosial banyak yang berbau hoax. Karena itu perlu pelurusan fakta. Sehingga, dari ketua alumnus ITB sendiri, Ir Ridwan bertemu langsung Kapolda. Ia meminta untuk cepat mengungkap kasus ini. “Dia juga bilang, selain dirinya tidak ada yang berhak berbicara mengatasnamakan ikatan alumni ITB, jadi apa yang dibahas di Medsos bukan keterangan resmi alumni ITB,” pungkasnya.
Serta, Kapolda memberikan keterangan mengenai pemindahan korban ke rumah sakit. Tak lain karena, RSPAD lebih lengkap daripada Rumah Sakit sebelumnya di Depok. “Kebetulan dokter RS Hermina yang merawat korban bekerja di RSPAD juga. Dia menyarankan untuk dipindah kesana karena perlengkapannya lebih lengkap,” tandasnya.
Diberitakan, Hermansyah, ahli IT dari ITB, dibacok di tol Jagorawi KM 6, pada Minggu (9/7) 04.00 dini hari. Diduga sementara, disebabkan mobil pelaku dengan korban bersenggolan. Pelaku sendiri belum terindentifikasi rupa maupun nopol mobilnya. (ahda)
